Rabu, 03 September 2008

lele naik pamor

Dari kelompok ikan berkumis alias catfish, lele (Clarias spp)

mempunyai berbagai julukan diantaranya adalah walking fish karena dalam kondisi tidak menyenangkan, lele mempunyai kemampuan berpindah ke kolam lain dengan cara "berjalan" menuju lokasi baru. Selain itu, julukanlainnya adalah sebagai terminator fish akibat sifatnya sebagai predator, penyerang bahkan sebagai pembunuh bagi mangsanya.

Serba Serbi Lele
Lele merupakan ikan besar dari famili Clariidae yang dicirikan dengan bentuk kepala lebar dan pipih serta badan panjang dengan sirip 'yang juga memanjang di punggung dan di bagian perut hingga anal. Lele mempunyai variasi warna yang banyak mulai dari hitam, abu-abu dan coklat. Lele albino berkembang sebagai koleksi dari pehobi dan menjadi penghibur di aquarium.
Pemeliharaan lele sebaiknya dikhususkan, karena ikan lain dapat disantap oleh lele yang bersifat karnivora dan mempunyai kemampuan menyerang, membunuh dan menyantap ikan jenis lainnya berukuran sama yang berada di dekatnya. Lele mempunyai kemampuan menyantap pakan dalam jumlah banyak hingga perutnya gendut, dan setelah itu lele mampu berpuasa hingga beberapa hari.

jenis kelamin lele mudah dibedakan dengan mengamati bagian sirip dorsal, jantan mempunyai beberapa bintik gelap sedangkan yang betina tidak.

Selain itu,warna jantan umumnya lebih "ramai". Lele menyenangi lingkungan sedikit asam ber pH 6,5 — 7 dan pada suhu yang hangat. Lele mudah dibudidayakan, cepat besar, tahan terhadap penyakit, kuat dalam
kondisi yang kurang air serta tahan berada dalam kepadatan yang relatif tinggi.
Beberapa jenis lele yang dibudidayakai antara lain Clarias bratachus yang diduga berasal dari Asia Tenggara dan Asia Selatan Nama lain dari jenis lele tersebut adalah Silurus bratachus, Clarias magur, Clarias puntatus, Clarias assamensis, Macropteronotu bratachus dan Macropteronotus magur.

Selain itu, di Indonesia terdapat lele jenis lain yang mempunyai leluhur dari Afrika yaitu lele dumbo atau Clarias gariepinus. Yang banyak dibudidayakan dan dikonsumsi manusia adalah lele berwarna hitam atau coklat gelap.

Nama lele digunakan oleh hampir seluruh suku masyarakat di Indonesia. Begitu pula dengan Malaysia yang juga menyebut lele atau kadang-kadang ikan keling atau ikan keli. Lain lagi di Philipina terdapat 6 nama lokal dari lele yaitu: hton, batukan, alimudan, hito, ito, kawatsi, dan paltat. Di Thailand, lele disebut sebagai pantat, pla duk, pla duk dam, pla duk dan, pla duk nam jued dan pla duk nam juen.

Lebih dari dasawarsa silam, di Indonesia budidaya lele belum diupayakan secara meluas dan komersial sebagai usaha ekonomi utama. Lele banyak merupakan usaha sampingan dari ternak ayam yang populer dengan istilah longyam, balong ayam, yaitu budidaya lele dilakukan di kolam yang terletak di bawah kandang ayam memanfaatkan sebagian dari kotoran ayam sebagai pakan.

Meskipun sebelum dijual, umumnya dilakukan depurasi atau pemuasaan lele di kolam yang jernih, tetap tetap saja meninggalkan citra yang kurang baik. Sebagian masyarakat yang hanya mengetahui praktek budidaya lele seperti itu merasa enggan untuk mengkonsumsi dan akibatnya lele hanya laku bagi masyarakat golongan ekonomi rendah
karena harganya terjangkau atau oleh masyarakat yang tidak mengetahui sama sekali praktek budidayanya.
Kini lele telah banyak dibudidayakan di berbagai daerah dengan pola pengusahaan yang profesional dengan pakan yang khusus dan tidak lagi mengandalkan kotoran ayam. Memanfaatkan keunggulan biologis yang dimiliki lele, usaha bidang ini telah menjadi sumber penghasilan yang menjanjikan bagi masyarakat yang memiliki lahan tidak terlampau luas ataupun dengan sumber air yang terbatas. Bahkan di beberapa daerah sentra lele seperti Boyolali, telah terjadi konversi penggunaan lahan dari produksi padi menjadi usaha budidaya lele karena lebih menguntungkan dari segi ekonomi.
Pecel Lele Perintis Pemasaran
Masyarakat Indonesia khususnya di pulau Jawa, Sumatera dan Kalimantan telah lama mengenal ikan lele sebagai lauk yang menyehatkan. Dari cerita yang diteruskan antar generasi, manfaat lele adalah sebagai obat anti stress dan pencegah pengeroposan tulang (osteoporosis).

Diharapkan segera ada hasil penelitian tentang kandungan gizi serta manfaat lele bagi kesehatan tubuh manusia.
Semula, pasokan lele di pasar hanya mengandalkan tangkapan dari alam sebelum akhirnya budidaya lele sedemikian berkembang sehingga kini mayoritas pasokan di pasar berasal dari hasil budidaya. Selama ini kepopuleran lele lebih tinggi di pulau Jawa, dibandingkan dengan daerah lain, tetapi melalui jaringan pecel lele tidak tertutup kemungkinan lele akan lebih populer di tempat-tempat lain.
Pecel lele, atau pecak lele adalah lele digoreng dan selagi hangat disantap bersama nasi hangat dengan lalap dan sambal terasi. Masakan asli Jawa Timur tersebut dapat diterima oleh lidah sebagian masyarakat Indonesia. Contohnya di Kota Padang, warung tenda yang menjual menu pecel lele dapat mengedukasi masyarakat Minang yang semula hanya mengenal masakan yang banyak menggunakan santan kini mulai dapat menerima menu baru tersebut. Alhasil, lele yang dijual setiap malam selalu habis terjual.
sumber : warta pasar ikan
direktorat pemasaran dalam negeri, dirjen pengolahan dan pemasaran hasil perikanan, departemen kelautan dan perikanan Indonesia, 2007

Tidak ada komentar:

Posting Komentar