KARAKTERISTIK NILA MERAH
A. SIFAT BIOLOGI
Masih menjadi bahan penelitian para ahli untuk menemukan genetik nila merah. Diduga bahwa nila merah merupakan hasil persilangan antara ikan-ikan yang termasuk dalam keluarga (Familia) Cichlidae dari keturunan species Oreochromis mosambicus honorum berwarna merah yang berasal dari Singapura dengan Oreochromis niloticus berwarna normal berasal dari Jepang. Ditinjau dari indikator meristic dan morphometric, nila merah merupakan hybrida alam.
Dalam klasifikasi biologi, nila merah (Oreochromis sp.) termasuk ordo Perchomorphi, Familia Cichlidae dan genus Oreochromis. Ciri-cirinya antara, lain terdapat garis-garis warna ke arah vertikal pada badan dan ekor serta sirip punggung dan sirip dubur. Warnanya kemerah-merahan atau kekuning-kuningan atau keputih-putihan (albino). Tubuhnya memanjang dan ramping. Sisik berbentuk stenoid berukuran besar dan kasar. Gurat sisi terputus di bagian tengah badan. Jumlah sisik pada gurat sisi 34 buah. Sirip punggung dan sirip perut mempunyai jari-jari lemah dan keras yang tajam seperti duri.
Nila merah dewasa pada umur 5 – 6 bulan dapat mencapai berat badan 400 – 600 gram per ekor. Ikan nila merah jantan dan betina dapat dibedakan berdasarkan perbedaan sifat kelamin sekunder (sex-sekunder) ataupun melalui pembedahan jaringan (sexiologi). Perbedaan jenis kelamin ini terbentuk setelah benih berumur 28 hari.
Nila merah jantan memiliki sisik besar dan setelah dewasa alat kelaminnya membentuk tonjolan agak meruncing. Sedangkan nila merah betina mempunyai lubang genital di dekat lubang anus. Sisik di bawah dagu dan perut pada nila merah jantan berwarna merah-tajam (merah-gelap), sedangkan pada nila merah betina berwarna merah-pucat.
Bentuk hidung dan rahang nila merah jantan melebar, sementara nila merah betina agak runcing. Sirip punggung dan sirip ekor pada nila merah jantan merupakan garis terputus-putus, sedangkan nila merah betina tidak terputus dan melingkar. Sifat-sifat ini mirip sekali dengan ikan nila pada umumnya.
Seperti pada golongan ikan Oreochromis pada umumnya, nila merah memiliki sifat khas dalam menjaga keturunannya, yaitu induk betina mengerami telur dan melindungi larvanya di dalam rongga mulut. Telur-telur yang terbuahi akan menetas dalam rongga mulut dan akan dikeluarkannya setelah dianggap mampu bertahan hidup seperti induknya.
Hampir 70 persen keturunan nila merah mempunyai jenis kelamin jantan. Akan tetapi warna yang diturunkan oleh induknya tidak selalu sama. Beberapa di antaranya ada yang berwarna kemerah-merahan, kekuning¬kuningan dan albino, terkadang juga bercak hitam atau hitam sama sekali.
Penampilan nila merah tampak beringas, terutama pada saat mengerami telur atau larva di dalam mulutnya. Bahkan seringkali induk-induk yang demikian ini suka menyerang bila diganggu. Akan tetapi, nila merah termasuk ikan paling jinak. Jika dibiasakan sejak kecil (benih), nila merah akan mengerubungi siapa saja yang mencoba mendekatinya. Dalam keadaan demikian, kita dapat memberikan makanan pada nila merah dengan tangan.
Mulutnya yang lebar, bibirnya yang bergerigi, dan matanya yang besar dan menonjol menambah penampilan nila merah tampak unik, terutama bila dipegang. Duri-duri keras pada sirip punggung dan sirip perutnya akan direntangkan untuk melindungi tubuhnya.
Dalam keadaan tidak wajar, nila merah terkadang bergerak cepat dengan membentangkan duri-duri pada siripnya. Hal ini seringkali membuat repot dalam pengangkutan nila merah.
Sisik nila merah sangat lekat dan tidak mudah lepas. Keadaan fisik tubuhnya padat. Dibandingkan dengan ikan nila lain, daging nila merah lebih tebal sehingga kelihatan lebih gemuk. Hal ini kemungkinan ada hubungannya dengan ketahanan fisik nila merah yang cukup tinggi terhadap perubahan dari luar.
sumber : Ir. Abbas Siregar Djarijah, 1994
Tidak ada komentar:
Posting Komentar