Ikan dengan bentuk menyerupai ikan gabus (badau) dan kepala mirip buaya menghebohkan warga Lingkungan Pasiran, Kelurahan Pekan Simpang Tiga Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdangbedagai (Sergai), Minggu (13/9). Ikan langka tersebut memiliki panjang sekitar 40 cm dengan berat 500 gram, dengan ciri-ciri bentuk sisik lebih besar dan keras berwarna kuning keemasan. Pada bagian kepalanya terdapat bintik-bintik bulat dengan warna keemasan yang mencolok. Keunikan menonjol terlihat pada bagian kepalanya mirip kepala buaya dengan gigi-gigi yang tajam. Ikan istimewa ini ditemukan Razali (39) yang kesehariannya bekerja memancing ikan di Sungai Ular. Setiap harinya, Razali memasang puluhan pancing tonggok (taup) di pinggir sungai tersebut.
Menurut Riska (35) istri Razali, biasanya, bila taup dipasang suaminya pada pagi hari dilihat sore hari dan selanjutnya pasangan sore hari dilihat pagi hari. "Pagi itu suami saya seperti biasa melihat pancing yang dipasang di pinggir sungai, tapi dia terkejut ketiga melihat salah satu pancingnya dimakan ikan aneh, karena keanehan ikan itu dia pun membawa pulang ke rumah,"ujar Riska.
Sayangnya, ikan tersebut langsung dipotong 10 cm dari ekor. "Aku potong pakai pisau tidak mempan, terpaksa aku potong pakai kampak baru bisa putus bang," papar Riska polos.
Riska pun mengaku tidak berani memasaknya dan akhirnya, ikan tersebut hanya diletakkan di sebuah baskom warna merah menjadi tontonan warga. "Bentuknya menyeramkan, seperti ikan yang menjelma jadi buaya", ujar Ahmad, warga Sei Rampah.
Belum diketahui pasti dari mana datangnya ikan ini di Sungai Ular. Di lihat dari tampilan fisik, ikan tersebut mirip ikan rao-rao dari Amerika Utara.
Menurut sebuah literatur ikan rao-rao (Lepisosteus oculatus) amat buas dan panjangnya bisa mencapai 70 cm. Sementara habitat aslinya di danau-danau Amerika, termasuk di Sungai Amazone.
Dicurigai, ikan yang ditemukan di Sungai Ular merupakan ulah para kolektor ikan hias yang membuangnya ke sungai karena sudah tidak ingin memeliharanya lagi.
Edi Saputra | Global | Sergai
sumber : http://www.harian-global.com/index.php?option=com_content&task=view&id=17912&Itemid=53
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar