Selasa, 11 Oktober 2011

Masyarakat Pantai Selatan Sepaham

Masyarakat Pantai Selatan Sepaham CILACAP. KOMPAS - Penyelamatan Laguna Segara Anakan di Kecamatan Kampung Laut, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, memasuki babak baru setelah tokoh masyarakat di Pantai Pangandaran, Ciamis, Jawa Barat, diklaim menyetujui rencana penyudetan Sungai Citanduy. Saat itu, pemkab setempat masih menunggu keputusan pemerintah pusat terkait alokasi anggaran proyek yang bernilai sekitar Rp 3 triliun. Kepala Dinas Kelautan Perikanan dan Pengelola Sumber Daya Kawasan Segara Anakan Kabupaten Cilacap Mochammad Harmanto, Senin (10/10), mengatakan, segelintir warga di Pantai Pangandaran sejauh ini menolak keras penyudetan Sungai Citanduy karena dikhawatirkan mengganggu produksi ikan tangkap di perairan selatan Ciamis. Saat ini mereka sudah memahami pentingnya upaya penyelamatan Segara Anakan. "Semua pihak sudah saatnya menyadari, penyelamatan Segara Anakan tak hanya untuk kepentingan Cilacap, melainkan untuk seluruh daerah di perairan selatan Pulau Jawa." paparnya. Mengacu pada penelitian Science for the Protection of Indonesian Coastal Marine Ecosystems (Spice) kerja sama Kementerian Riset dan Teknologi dengan sejumlah perguruan tinggi nasional, kerusakan ekosistem Segara Anakan akibat sedimentasi mencapai satu juta meter kubik per tahun. Hal itu telah mengganggu habitat perikanan laut di Samudra Hindia Selatan. Laju sedimentasi tersebut banyak disumbang oleh lumpur dari Sungai Citanduy yang mencapai 760.000 meter kubik per tahun dan sisanya dari Sungai Cimeneng, Cibeureum. dan Cikonde. Bunaken kotor Dari Manado dilaporkan, keberadaan Taman Laut Nasional Bunaken sebagai obyek wisata andalan mendapat protes dari banyak pihak. Banyak wisatawan mancanegara kesal dengan kondisi Bunaken yang selalu kotor. Tokoh masyarakat Bunaken. Billy Yohanis, Senin kemarin di Manado, mengatakan, sampah setiap hari selalu mengotori Bunaken, mengganggu wisatawan yang ke sana. "Kami kesal dengan kondisi ini sebab hampir tiap hari turis memprotes masalah sampah," katanya. Menurut Billy, beberapa turis asing beberapa waktu lalu sempat memarahi petugas dari Badan Pengelola Taman Nasional Laut Bunaken saat menagih retribusi penyelaman Rp 150.000 setiap orang. "Saya mau bayar asal tempat ini (Bunaken) bersih." katanya Saking kesalnya, para turis itu mengadukan masalah sampah ke sebuah kantor media harian lokal di Manado. (GRE/ZAL) Sumber: Kompas,11Oktober2011, Hal.22

Tidak ada komentar:

Posting Komentar