Cendawan pada larva udang (larval shrimp mycosis)
Penyebab : Lagenidium spp. dan Sirolpidium spp.
Bio — Ekologi patogen :
• Infeksi Lagenidium spp. umumnya terjadi pada stadia nauplius, zoea hingga mysis. Apabila menyerang pada stadia zoea sering menyebabkan kematian masal di panti benih (hatchery).
• Infeksi Sirolpidium spp. lebih sering terjadi pada stadia mysis hingga Post Larvae (PL) awal.
• Kedua jenis cendawan ini tumbuh optimal pada kisaran suhu air antara 25-34 derajat celcius dan kisaran pH 7-9.
• Penyakit ini umumnya merupakan kompleks infeksi bersama patogen lainnya, dan mortalitas yang terjadi terutama karena gangguan terhadap proses ganti kulit (moulting).
Gejala Klinis :
• Nafsu makan menurun, pergerakan lemah, dan anemia.
• Pada tubuh larva udang (nauplius, zoea, mysis, PL) terlihat adanya hifa dan/atau miselia cendawan.
• Pada kondisi yang serius, sering dijumpai tubuh larva udang terlilit dan dipenuhi oleh cendawan.
Diagnosa :
• Pengamatan secara mikroskopis, pada bagian eksternal terlihat adanya hifa dan atau miselia cendawan.
• Isolasi pada media semi solid (agar), dan diidenfikasi secara morfometris.
Pengendalian :
• Desinfeksi bak dan air sebelum digunakan.
• Menghindari penumpukan bahan organik dalam media pemeliharaan melalui penyiponan secara berkala.
• Hifa dan spora cendawan ini dapat diberantas dengan perendaman desinfektan, antara lain:
✓ Larutan Trefflan pada dosis 0,1 ppm selama 24 jam atau lebih untuk tujuan desinfeksi.
✓ Larutan Trefflan pada dosis 0,2 ppm selama 24 jam atau lebih untuk tujuan pengobatan.
✓ Perendaman formalin 10-25 ppm selama 24 jam.
sumber : Kementerian Kelautan dan Perikanan, Dirjen. Perikanan Budidaya,2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar