NILA
Nila merupakan salah satu komoditas penting budi daya perikanan air tawar di Indonesia. Ikan ini merupakan ikan introduksi yang didatangkan secara bertahap ke Indonesia. Pertama kali didatangkan pada tahun 1969. Nila disenangi tidak hanya karena rasa dagingnya yang khas, tetapi juga karena laju pertumbuhan dan perkembangbiakannya yang cepat. Di kalangan peternak, nila merupakan andalan dalam mencetak rupiah.
Berat tubuh ikan ini bisa mencapai 1 kg per ekor. Namun, kepopuleran nila tidak semata-mata hanya karena laju pertumbuhannya, yang cepat. Faktor lain yang memegang peran penting adalah cita rasa dagingnya yang khas dan harga jualnya yang terjangkau oleh masyarakat.
Warna dagingnya yang putih, tidak berduri banyak, serta harganya yang murah menjadikan ikan ini sebagai sumber protein yang mudah dan murah didapat. Hal ini bisa dimengerti karena kandungan proteinnya cukup tinggi, mencapai 17,5%.
Selain di Indonesia, nila juga banyak dibudidayakan di negara Asia Tenggara lain, terutama di Filipina, Malaysia, dan Thailand. Di Indonesia, Ikan ini sudah tersebar hampir ke seluruh pelosok wilayah tanah air. Satu hal yang menguntungkan—meskipun sebagai ikan pendatang tehnik budi daya nila ternyata tidak sesulit dan serumit yang dibayangkan. Selain bisa dipelihara di kolam biasa, seperti yang umum dilakukan, nila juga bisa dibudidayakan di berbagai media lain, seperti kolam air deras, kantong jaring apung, karamba, sawah, bahkan di tambak air payau-
Sumber : Khairul Amri, S.Pi.M.Si dan Khairuman, S.P. Agromedia Pustaka. 2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar