Jumat, 30 Maret 2012

Pembangunan Perikanan


Pembangunan perikanan merupakan kegiatan pembangunan baik dari aspek  ekologi, ekonomi  sosial dan budaya  terutama sumberdaya alam, perikanan dan kelautan serta sumberdaya manusia untuk  memenuhi kebutuhan saat ini dan jangka panjang agar  kebutuhan masa depan terpenuhi seperti yang kita alami saat ini.
Pembangunan perikanan harus berkelanjutan karena apabila tidak berkesinambungan mengakibatkan kegiatan perikanan tidak akan berkembang. Perkembangan yang diharapkan mampu mencukupi kebutuhan di masa depan. Sumber daya ikan merupakan kebutuhan pokok yang dibutuhkan oleh karena itu pembangunan di bidang perikanan sangatlah penting.
2.  
Lingkungan sumberdaya ikan : berkenaan dengan keberlanjutan panen ikan,    
Mempertahankan cadangan sumberdaya ikan dan        ekosistemnya secara  keseluruhan.
Dinamika sosial nelayan          : menekan pada penguatan komunitas yang kohesif
                                                secara keseluruhan dan dalam jangka panjang.
Kegiatan pemasaran ikan        : kegiatan memasuki kegiatan pasca-panen
mendistribusikan prosduk ke pasar  sehingga mendapat keuntungan dari produk tersebut.
Kaitannya adalah jika pada saat sumberdaya ikan dapat dipertahankan baik hasil dan cadangan sumberdaya ikan serta mempertahankan ekosistemnya maka dinamika sosial nelayan  dalam jangka panjang juga terkendali. Peningkatan ataw penurunan jumlah nelayan tidak akan besar pengaruhnya bagi sumberdaya ikan keadaan sosial nelayan juga bisa meningkat secara ekonomi dan diharapkan nelayan tidak hanya bisa menangkap hasil perikanan tapi dapat menjual dalam bentuk hasil olahan yang lebih bernilai ekonomis tinggg. Baik pada saat kegiatan pemasaran ikan maka produk-produk perikanan juga dapat dinikmati masyarakan secara merata.
3.      Ada tiga sub-sistem perikanan tangkap maupun budidaya. Masing-masing sub-sistem mengandung berbagai komponen sistem. penjelasan kaitan antara kegiatan komponen pada masing-masing sub-sistem tersebut pada :
a). Sistem Perikanan Tangkap dan
b). Sistem Perikanan Budidaya
a). Sistem Perikanan Tangkap
Komponen perikan tangkap meliputi :
-           konflik penggunan  SDI
-          Konflik alat tangkap
-          Interaksi sosial-ekonomi komunitas
-          Jalur pemasaran
Terjadi konflik penggunaan sumberdaya ikan dilaut dengan pengguanaan alat-alat tangkap yang digunakan. Karna dewasa ini kegiatan penangkapan banyak yang dilakukan tidak ramah lingkungan sehingga merusak ikan maupun ekosistemnya. Hasil panen yang di peroleh dari kegiatan penangkapan akan dijial dalam bentuk olahan ataupun bentuk segar ke konsumen atau pasar, kegiatan penangkapan  ini menggambarkan tentang input yaitu ikan dan armada tangkap dan outputnya adalah hasil tangkapan. Kegiatan penangkapan akan dipengaruhi oleh sosial ekonomi masyarakat. Semakin banyak modal maka armada yang digukanan akan lebih canggih dan kecangihan armada penangkapan tidak selalu ramah lingkungan. Sehingga  cadangan ikan dan armada tangkap akan  berubah secara dinamis sepanjang waktu pada lingkungan internal masing-masing. Cadangan ikan dikendalikan oleh reproduksi dan mortalitas sedangkan armada tangkap dikendalikan oleh dinamika pemodalan sebagai investasi yang dilakukan oleh nelayan yang akan mengalami penyusutan sepanjang waktu. Kedua dinamika populasi ikan dan dinamika modal terkait dengan besarnya hasil tangkapan. Ini membuktikan bahwa peningkatan penangkapan ikan menggunakaan armada tangkap yang modern jelas akan menurunkan cadangan ikan.

b) Sistem Perikanan Budidaya
Budidaya  perairan merupakan suatu kegiatan untuk memelihara hewan maupun tanaman akuatik di dalam lingkungan terkontrol dengan campur tangan manusia untuk menghasilkan produktifitas sehingga memberikan keuntungan. Kegiatan budidaya perikan dapat dilakukan di perairan tawar, payau dan laut. Jenis-jenis wadah yang dapat digunakan  adalah kolam (kolam air desar dan kolam air tenang), tambak, akuarium, jaring terapung/karamba jaring apung.
            Kegiatan budidaya perairan memiliki dampak positif dan negative, dampak negatifenya adalah pencemaran yang berasal dari limbah pakan yang dapat menyebabkan kerusakan lingkungan perairan dan perluasan areal budidaya di daratan sedangkan dampak positifnya kegiatan budidaya lebih menjanjikan, terkontrol dan memberikan keuntungan serta memenuhi kebutuhan ikan secara berkelanjutan serta menjadi satu-satunya kegiatan yang dapat menjaga kelestarian perikanan. Kegiatan budidaya dilakukan karena sumberdaya ikan yang berada diperairan yang umumnya diperoleh manusia dari kegiatan penangkapan jumlahnya semakin menurun dan hasilnya tidak memiliki kepastian. Selain  itu kita tidak pengetahui bagaimana perkembangan produksi ikan dilaut lepas secara pasti.
Kegiatan budidaya penting dilakukan karena permintaan terhadap produk perikanan meningkat sejalan dengan pertambahan populasi manusia, sementara produksi perikanan tangkap hampir mencapai level off sehingga terjadi kekurangan suplay ikan atau gab antara permintaan dan jumlah ikan yang ada. Oleh karena itu dengan kegiatan budidaya melalui peningkatan priduktivitas , pengembangan areal budidaya  baik areal laut dan tawar  dan meningkatkan jumlah ikan yang dapat dibudidayakan serta penerapan rekayasa akuakultur diharapkan mampu memenuhi kebutuhan tersebut.
Sumberdaya yang dapat dikerahkan untuk kegiatan budidaya  meliputi sumberdaya alam, manusia dan kemajuan teknologi sebagai berikut:
sumberdaya alam               : faktor fisik (tanah, air, cuaca, udara dan temperatur), kimia (pH, DO, salinitas dan  amoniak), dan biologi (jenis ikan yang dibudidaya, virus, bakteri, jamur dan parasit) perairan pemupukan dan pengelolaan air
sumberdaya manusia               : tenaga kerja, penerapan rekayasa akuakultur penguasaan terhadap ilmu pengetahuan yang menuju pada penguasaan teknologi agar dapat mengunakan teknologi yang handal dan ramah lingkungan.
kemajuan teknologi                 : penyediaan bibit-bibit unggul melalui perbaikan genetik, kualitas pakan yang  baik, pemberian hormon pertumbuhan, pengendalian dan monitoring terhadap penyakit.
Dalam kegiatan budidaya yang berperan penting yaitu pembudidaya/ nelayan ikan sebagai penghasil dan tenaga kerja, distributor  yang terkait dengan pemasaran dan dan distribusi hasil, dan lembaga hukum yang berperan sebagai pengawas kegiatan budidaya.
4.     
Kegiatan budidaya perairan laut bertujuan untuk produksi makanan (ikan), mempertahankan produksi perikanan melalui kegiatan restocking benih ke alam, menghasilkan produk bahan industri, dapat menghasilkan komoditas ikan baru melalui domestikasi dan menyelamatkan spesies ikan yang terancam punah, produksi ikan hias, dan produksi ikan untuk rekreasi. Dalam pembangunan kegiatan ini maka perlu didukung dengan fasilitas prasarana dan sarana yang memadai yang akan menunjang jalannya kegiatan  budidaya yang pada akhirnya akan membangun ekonomi masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar