Selasa, 20 Desember 2011

BAWAL : Makan Segalanya, Cepat Tumbuhnya


BAWAL : Makan Segalanya, Cepat Tumbuhnya PDF Print E-mail

Ikan bawal aslinya berasal dari brasil. Ikan Bawal banyak terdapat di Lautan Hindia selain terdapat juga di Afrika, Malaysia dan Jepang. Ikan Bawal hidup dan berenang secara bergerombol. Bawal sering juga ditemukan beriringan dengan udang di dasar laut. Seperti kerabatnya ikan piranha, bawal termasuk juga ikan predator.
Ikan bawal memiliki kepala kecil dengan mulut terletak di ujung kepala, tetapi agak sedikit ke atas. Matanya kecil dengan lingkaran berbentuk seperti cincin. Rahangnya pendek dan kuat serta memiliki gigi seri yang tajam.
Bawal memiliki 5 buah sirip (pinnae), yaitu sirip punggung, sirip dada, sirip perut, sirip anus, dan sirip ekor. Sirip punggung tinggi kecil dengan sebuah jari-jari agak keras, tetapi tidak tajam, sedangkan jari-jari lainnya lemah. Berbeda dengan sirip punggung bawal laut yang agak panjang, letak sirip ini pada bawal air tawar agak ke belakang. Sirip dada, sirip perut, dan sirip anus kecil dan jari-jarinya lemah. Demikian pula dengan sirip ekor, jari-jarinya lemah, tetapi berbentuk cagak.
Bentuk tubuh bawal air tawar agak bulat pipih. Dari arah samping tubuh bawal tampak membulat ( oval ) dengan perbandingan antara panjang dan tinggi 2 : 1. Bila dipotong secara vertikal, bawal memiliki bentuk tubuh pipih (compresed) dengan perbandingan antara tinggi dan lebar tubuh 4 : 1. Bentuk tubuh seperti ini menandakan gerakan ikan bawal tidak cepat seperti ikan lele atau grass carp, tetapi lambat seperti ikan gurame dan tambakan. Sisiknya kecil berbentuk ctenoid, dimana setengah bagian sisik belakang menutupi sisik bagian depan. Warna tubuh bagian atas abu-abu gelap, sedangkan bagian bawah berwarna putih. Ukuran sisinya kecil-kecil. Bentuk kepalanya membulat dengan lubang hidung agak besar. Sirip dadanya terletak 6 bawah tutup insang. Sirip perut dan sirip duburnya terpisah.Bagian ujung siripnya berwarna kuning sampai merah, punggungnya berwarna abu-abu tua, dan perutnya berwarna putih abu-abu dan merah.
Hasil penelitian menunjukkan, bahwa bawal tergolong omnivora. Meskipun tergolong omnivora, ternyata pada masa kecilnya (larva), bawal lebih bersifat karnivora. Jenis hewan yang paling disukai adalah crustacea, cladocera, copepoda, dan ostracoda.
Pada umur dua hari setelah menetas, mulut larva mulai terbuka, tetapi belum bisa menerima makanan dari luar tubuh, makanannya masih dari kuning telurnya. Umur empat hari, kuning yang diserap oleh tubuh sudah habis dan pada saat itulah larva mulai mengonsumsi makanan dari luar. Apabila diamati kebiasaan makannya, bawal tergolong ikan yang lebih suka makan di bagian tengah perairan. Dengan kata lain, bawal bukanlah ikan yang biasa makan di dasar perairan (bottom feeder) atau di permukaan perairan (surface feeder).
Ikan bawal yang telah berkembang dengan baik di Indonesia, pada dasarnya ada dua jenis yakni bawal putih dan bawal hitam. Saat ini produksi ikan bawal putih lebih banyak karena permintaan akan ikan bawal putih lebih tinggi dibandingkan dengan ikan bawal hitam.
Ikan bawal dalam bahasa inggris sering disebut dengan nama Pomfred. Bawal dalam bahasa ilmiah memiliki nama yakni Colossoma macropomum. Berikut adalah taksonomi secara lengkap ikan bawal menurut ahli perikanan bernama Bryner (1999), yaitu:
  • Filum : Chordata
  • Sub filum : Craniata
  • Kelas : Pisces
  • Sub kelas : Neoptergii
  • Ordo : Cypriniformes
  • Subordo : Cyprinoidea
  • Famili : Characidae
  • Genus : Colossoma
  • Spesies : Colossoma macropomum
Agak sulit membedakan antara bawal betina dan jantan secara kasat mata. Beberapa indicator jenis kelamin yang bisa dilihat yakni bawal betina memiliki tubuh yang lebih gemuk, sedangkan bawal jantan selain lebih langsing, warna merah pada perutnya lebih menyala. Apabila sudah matang gonade, perut betina akan terlihat gendut dan gerakannya lamban. Adapun bawal jantan selain agresif juga akan mengeluarkan cairan berwarna putih susu bila dipijat ke arah anus. Seperti ikan lainnya, bawal pun biasanya memijah pada awal dan selama musim hujan. Kematangan gonad di daerah aslinya terjadi pada bulan Juni dan Juli. Adapun di negara-negara lainnya, bawal dapat mengikuti musim yang ada, misalnya di Indonesia kematangan gonad bawal terjadi pada bulan Oktober sampai April.
Ikan Bawal sangat potensial untuk dibudidayakan karena mempunyai beberapa keistimewaan antara lain :
  1. Pertumbuhannya cukup cepat
  2. Nafsu makan tinggi serta termasuk pemakan segalanya (OMNIVORA) yang condong lebih banyak makan dedaunan
  3. Ketahanan yang tinggi terhadap kondisi limnologis yang kurang baik
  4. Disamping itu rasa dagingnya pun cukup enak, hampir menyerupai daging ikan Gurami
Dengan keistimewaannya tersebut ikan bawal menjadi mudah untuk dibudidayakan. Apalagi ikan bawal suka makan dedauanan sehingga dapat mengurangi konsumsi pakan pellet. Dengan demikian dapat mengurangi biaya tinggi pada pakan. Pakan sendiri adalah komponen utama yang saat ini harganya cukup mahal. Bila tidak diimbangi dengan pakan lain menyebabkan margin yang didapatkan menjadi semakin kecil.
Pemilihan benih yang baik adalah awal dari keberhasilan dalam berbudidaya ikan. Demikian pula dengan budidaya ikan bawal. Pemilihan benih yang baik mutlak dan penting karena menjadi titik awal keberhasilan dalam membudidayakan ikan. Ciri-ciri benih yang baik untuk proses budidaya ikan yaitu sehat, anggota tubuh lengkap, aktif bergerak, ukuran seragam, tidak cacat, tidak membawa penyakit, jenis unggul.
Proses budidaya ikan bawal, pertama-tama adalah dengan mempersiapkan wadahnya yang dapat menumbuhkan makanan alami dalam jumlah yang cukup. Berikut ini adalah tahapan persiapan wadah untuk budidaya ikan bawal, yaitu :
  1. Mula-mula kolam dikeringkan sehingga tanah dasarnya benar-benar kering. Tujuan pengeringan tanah dasar antara lain :
    1. Membasmi ikan-ikan liar yang bersifat predator atau kompetitor (penyaing makanan).
    2. Mengurangi senyawa-senyawa asam sulfida (H2S) dan senyawa beracun lainnya yang terbentuk selama kolam terendam.
    3. Memungkinkan terjadinya pertukaran udara (aerasi) dipelataran kolam, dalam proses ini gas-gas oksigen (02) mengisi celah-celah dan pori-pori tanah.
  2. Sambil menunggu tanah dasar kolam kering, pematang kolam diperbaiki dan diperkuat untuk menutup kebocoran-kebocoran yang ada.
  3. Setelah dasar kolam benar-benar kering dasar kolam perlu dikapur dengan kapur tohor maupun dolomit dengan dosis 25 kg per 100 meter persegi. Hal ini untuk meningkatkan pH tanah, juga dapat untuk membunuh hama maupun patogen yang masih tahan terhadap proses pengeringan.
  4. Kolam pembesaran tidak mutlak harus dipupuk. Ini dikarenakan makanan ikan bawal sebagian besar diperoleh dari makanan tambahan atau buatan. Tapi bila dipupuk dapat menggunakan pupuk kandang 25 - 50 kg/100 m2 dan TSP 3 kg/100 m2. Pupuk kandang yang digunakan harus benar-benar yang sudah matang, agar tidak menjadi racun bagi ikan.
  5. Setelah pekerjaan pemupukan selesai, kolam diisi air setinggi 2-3 cm dan dibiarkan selama 2-3 hari, kemudian air kolam ditambah sedidit demi sedikit sampai kedalaman awal 40-60 cm dan terus diatur sampai ketinggian 80-120 cm tergantung kepadatan ikan. Jika warna air sudah hijau terang, baru benih ikan ditebar (biasanya 7~10 hari setelah pemupukan).
Keberhasilan dalam budidaya ikan bawal ukuran konsumsi diawali dari proses penebaran benihnya. Sebelum benih ditebar perlu diadaptasikan, dengan tujuan agar benih ikan tidak dalam kondisi stress saat berada dalam kolam. Cara adaptasi : ikan yang masih terbungkus dalam plastik yang masih tertutup rapat dimasukan kedalam kolam, biarkan sampai dinding plastik mengembun. Ini tandanya air kolam dan air dalam plastik sudah sama suhunya, setelah itu dibuka plastiknya dan air dalam kolam masukkan sedikit demi sedikit kedalam plastik tempat benih sampai benih terlihat dalam kondisi baik. Selanjutnya benih ditebar/dilepaskan dalam kolam secara perlahan-lahan.
Tahap selanjutnya adalah pemeliharaannya sampai dengan mencapai ukuran konsumsi. Pada tahap ini sangat penting diperhatikan pakan yang diberikan. Kualitas dan kuantitas pakan sangat penting dalam budidaya ikan bawal, karena hanya dengan pakan yang baik ikan dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan yang diinginkan. Kualitas pakan yang baik adalah pakan yanq mempunyai gizi yang seimbang baik protein, karbohidrat maupun lemak serta vitamin dan mineral. Karena ikan bawal bersifat omnivora maka makanan yang diberikan bisa berupa daun-daunan maupun berupa pelet. Pakan diberikan 3-5 % berat badan (perkiraan jumlah total berat ikan yang dipelihara). Pemberian pakan dapat ditebar secara langsung.
Proses budidaya ikan bawal yang tidak rumit dan memberikan margin keuntungan yang cukup tinggi ini menjadi salah satu faktor budidaya ikan bawal berkembang dengan sangat baik. Perkembangan ikan bawal di Indonesia beberapa tahun terakhir cukup baik. Bawal dapat dibudidayakan dengan wadah kolam, karamba, jarring apung bahkan dapat pula diintegrasikan dengan tanaman padi. Produksi ikan bawal pada tahun ini mencapai puncaknya. Produksi tertinggi terdapat di provinsi Jawa Barat dan budidaya ikan bawal di jarring apung lebih banyak produksinya. Budidaya ikan bawal di kolam dapat dilakukan dengan system monokultur maupun polikultur.
Dengan kemudahan proses budidayanya dan margin keuntungan yang cukup tinggi ini, diprediksi bahwa produksi ikan bawal dari kegiatan budidaya akan terus meningkat. Prediksi peningkatan produksi ikan ini juga tidak terlepas bahwa ikan bawal termasuk salah satu ikan yang sangat diminati oleh pasar, baik pasar dalam negeri maupun pasar ekspor.
sumber : http://www.perikanan-budidaya.kkp.go.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar