Rabu, 16 Juli 2008

kiat memilih koi

KIAT MEMILIH KOI

- Hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam memilih koi?

+ Ada tiga faktor utama yang perlu diperhatikan dalam memilih koi yang berkualitas prima. Yang penting tidak tergesa-gesa dalam menentukan pilihan. Bila perlu, tanyakan pada praktisi atau hobiis yang telah lama bergelut dengan koi. Untuk lebih jelasnya, kriteria koi yang berkualitas prima dibeberkan dalam penjelasan berikut ini.

a. Bentuk Tubuh
- Pilih koi dengan bentuk tubuh ideal. Perhatikan perbandingan antara tmggi tubuh dan panjang tubuh. Idealnya, perbandingan tersebut adalah 1: 2, 3-3. Pilih juga yang bentuk tubuhnya bulat
memanjang dan tidak terlampau gemuk.

- Jika dilihat dan atas, garis punggungnya tampak lurus alias tidak melengkung.

- Pilih koi dengan gaya berenang yang tenang dan seimbang. Gerakan
yang seimbang dipengaruhi oleh posisi sirip, yang simetris berpasangan.
Koi yang bergaris tubuh seimbang, di kalangan hobiis koi dikatakan
memiliki jitai yang baik.

- Sirip dada dan sirip perut harus sama besar. Sementara itu, ukuran sirip punggung dan sirip ekor harus proporsional dengan tinggi dan panjang tubuh.

- Bentuk kepala, mata, mulut, dan insang harus proporsional atau serasi. Perhatikan juga bentuk hidungnya. Jangan pilih yang terlampau mancung atau terlampau masuk hingga tenggelam di dalam timbunan daging. jika hidung tampak terbuka, kemungkinan besar koi tersebut pernah mengalami sakit pada insang.


b. Warna dan Pola
- Pilih warna yang cemerlang dan kontras. Demikian juga pola warnanya, harus memiliki batas yang jelas. Contohnya, warna merah pada kohaku harus benar-benar cemerlang dan tampak cerah, Sementara itu warna putihnya harus seputih salju, tidak kekuningan atau tidak memiliki bercak warna lain.

- Pertemuan antara warna merah dan putih harus berbatas tajam, tidak ada gradasi atau bayangan warna merah. Terjadinya gradasi warna sering dijumpai pada koi lokal. Contohnya, seekor koi tidak layak disebut sebagai tancho kohaku jika hiasan berupa bulatan merah di kepalanya melebar ke mata, hidung, atau ke punggung. Koi semacam itu hanya disebut kohaku. Sementara itu, seekor koi baru diakui sebagai jenis ogon jika tidak ada warna lain setitik pun pada warna platinum metaliknya.


c. Kesehatan
- Hindari memilih koi yang tampak lesu, gerakan renangnya lamban dan tidak seimbang, atau banyak berdiam di dasar kolam.

- Insang yang bergerak cepat menandakan ikan sedang mengalami kesulitan bernapas. Sebaiknya koi tersebut tidak dipilih karena kondisinya tidak sehat.


- Pili koi yangbersirip tegak. Artinya, sirip tersebut tidak jatuh terkulai.

- Hindari koi yang selalu menyendiri atau menjauhi teman-temannya. Perilaku tersebut bisa dianggap sebagai naluri koi agar tidak menularkan penyakit kepada teman-temannya.


- Walaupun warnanya cerah dan memenuhi persyaratan sebagai koi yang berkualitas, sebaiknya tidak mengambil risiko dengan membeli koi yang mengalami berbagai gejala seperti di atas. Sebab, kalaupun bisa disembuhkan, ada kemungkinan koi akan mengalami cacat fisik atau pertumbuhannya tidak sempurna.


Bagaimana cara memilih koi yang berkualitas, baik untuk hobiis pemula maupun untuk budi daya?

+ Hobiis pemula disarankan untuk memilib koi yang berukuran kecil, sekitar 10 cm. Pertimbangannya didasari pada beberapa alasan berikut ini.

- Harganya lebih murah dibandingkan dengan koi dewasa sehingga seandainya terjadi kegagalan dalam perawatan tidak akan terlalu rugi.
- Perawatannya lebih mudah dibandingkan dengan koi dewasa. Di samping itu tidak membutuhkan tempat yang terlampau luas.
- Peluang berubahnya sifat koi menjadi jinak cukup besar.



Sementara itu, kerugian membeli koi muda adalah adanya kemungkinan perubahan pada pola warnanya.
Bagi yang series untuk membudidayakan koi, induk yang akan digunakan harus memiliki pola dan warna dasar yang sempurna, tubuhnya sehat, dan ukurannya ideal. Koi untuk indukan tidak harus baru, tetapi bisa digunakan koi afkir asalkan memenuhi persyaratan budi daya. Sebab, secara generatif induk koi akan menghasilkan keturunan yang bervariasi, bahkan bisa berbeda sama sekali dengan induknya. Dengan demikian, keturunan yang dihasilkan oleh induk koi bisa mengalami gradasi dan mutasi warna.


- Apa yang dimaksud dengan gradasi dan mutasi warna pada koi?
+ Gradasi atau perubahan pola warna pada koi adalah basil kerja keras bangsa Jepang selama ratusan tahun dalam melakukan penyilangan (cross breeding). Awalnya, para penangkar hanya memelihara koi yang berwarna tunggal. Lewat upaya penyilangan yang terus-menerus, dari koi warna tunggal ini akhirnya lahir berbagai variasi warna, dari dua warna hingga lima warna.
Selain lewat penyilangan, munculnya pola warna pada koi juga disebabkan oleh terjadinya mutasi gen. Konon, akibat mutasi gen, pada era Meiji (1868-1911), bercak merah di bagian perut, pipi, dan kelopak mata koi Jenis kohaku berpindah ke bagian kepala dan bagian belakang tubuh. Padahal kohaku adalah keturunan dari asagi yang berciri bercak hitam di bagian perut dan pipi.

Mutasi warna terjadi akibat terjadinya perubahan sel kromosom yang berfungsi sebagai pembawa sifat keturunan pada koi (termasuk pigmen warna di dalam sel). Perubahan ini akan menghasilkan sifat baru pada keturunan koi yang nantinya diteruskan pada generasi-generasi berikutnya.


Koi asagi memiliki bercak hitam di perut dan pipi. Dianggap sebagil cikal bakal kohaku
Menghasilkan koi strain baru bukanlah pekerjaan mudah. Hasil persilangan pertama (F1) belum bisa diperkenalkan kepada umum. Sebab, biasanya belum memiliki karakter warna yang tetap sehingga keturunannya bisa saja memiliki warna yang berbeda dengan induknya. Karena itu, para breeder berusaha terus untuk mengawinkan sesama induk F1 sampai diperoleh keturunan yang karakternya bersifat tetap. Koi hasil persilangan itu baru diperkenalkan kepada umum setelah memiliki karakter tetap, biasanya terjadi setelah persilangan F5.

- Benarkah bentuk garis luar tubuh atau jitai juga berpengaruh pada kualitas koi?
+ Garis luar tubuh dikenal dengan sebutan frame, tetapi di Jepang lebih populer dengan istilah jitai. Koi yang berkualitas prima memiliki pola jitai standar. Pada jenis kohaku, pola jitai terdapat jelas pada tobi-hi-nya
(pola warna), pada taisho sanke dengan pola sumi pada bagian kepala serta Shiro utsuri dengan pola hi-nya (garis punggung) yang merupakan faktor pembawaan. Koi itu sendiri tidak memiliki pola warna dan ukuran yang bisa dibentuk melalul cara pembuahan (genetik).
Di ajang kontes koi, unsur penilaian biasanya hanya berdasarkan pada kriteria standar, seperti warna, bentuk tubuh, dan sisik. Jarang yang memperhatikan garis luar tubuh atau jitai. Padahal garis luar tubuh inilah yang memberi ketegasan pada bentuk tubuh koi sehingga bentuk tubuhnya tampak proporsional dan keseimbangan pola warnanya menjadi lebih jelas. Dalam proses penjurian yang lama, kriteria pertama yang dinilai oleh juri adalah jitai, bukan pola warna, sisik, atau ukurannya.

Bentuk jitai yang paling ideal terdapat pada jenis cagoi, magoi, dan asagi. Bentuk tubuhnya ramping atau berbentuk gelondong, mirip gulungan benang obras. Keserasian bentuk garis luar tubuh dipengaruhi oleh hal-hal sebagai berikut.
- Garis tulang belakang lurus. Jika dilihat dari sampmig, garis badan tampak melengkung, tidak berbentuk kurva atau lurus.
- Sirip pektoral berbentuk bulat dan berukuran besar. jlka bentuk sirippektoral persegi dan berukuran kecil, kualitas koi dianggap rendah.
- Faktor apa saja yang harus diperhatikan dalam membeli koi?
+ Beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam membeli koi dapat diuraikan sebagai berikut.
- Belilah koi di tempat yang bisa dipercaya atau pada breeder dan pedagang yang bonafit.
- Pilihlah pedagang yang tempat usahanya terbuka, karena pada tempat seperti itu, warna asli koi akan tampak jelas.
- Belilah pada penangkar yang memellhara koinya dalam air bersih dan bersirkulasi lancar. Sebab, kesehatan koi lebih terjamin jika kondisi airnya bersih.
- jika membeli koi dari tenaga kerja asing (khususnya Jepang), pakailah sistem borongan. Biasanya, tenaga kerja asing yang masa kontrak kerjanya sudah habis dan harus pulang ke negerinya akan menjual koi­koinya secara borongan.

- Koi yang baik memiliki warna-warna yang cerah dan murni. Artinya warna putihnya harus benar-benar putih, tidak tercemar warna lain walau setitik pun.
- Pilih koi yang pola warnanya simetris, antara warna tubuh bagian kiri dan warna tubuh bagian kanan.
- Hati-hati dengan efek yang ditimbulkan sinar lampu karena dapat mengubah keaslian warna koi. Karena itu, pilihlah koi pada Siang hari.
- Belilah koi saat musim panas karena warna koi bisa teruji. Alasannya, pada musim panas pertumbuhan koi sedang pesat sehingga jika terjadi perubahan warna akan tampak jelas. Pada musim panas, warna koi jenis ogon yang hitam metalik akan tampil lebih prima.


Bagaimana cara mengenal dan membedakan antara koi lokal dan koi impor?
+ Untuk memperoleh koi lokal yang bermutu prima, disarankan mendatangi sentra perdagangan koi lokal di Tulungagung, Blitar, Cianjur, atau Sukabumi. Koi lokal tersebut sebenarnya adalah hasil persilangan antara koi impor dan ikan mas (karper). Karena dilahirkan di dalam negeri, nama koi tersebut diberi tambahan lokal. Koi dengan strain berkualitas tidak bisa diperoleh dari satu tempat saja, melainkan harus rajin "berburu" ke berbagai sentra penjualan ikan hias. Secara garis besar, cara membedakan koi lokal dengan koi impor sebagai berikut.

- Warna koi lokal kurang cemerlang dibandingkan dengan koi impor.
- Warna koi impor lebih murni dibandingkan dengan koi lokal. Misalnya,warna putih pada koi impor tidak pudar atau tidak kekuningan.
- Bentuk tubuh koi lokal agak pipih, sedangkan koi impor bentuk tubuhnya lebih bulat tetapi tidak tampak gemuk.
- Sifat koi lokal lebih liar dibandingkan dengan koi impor. Buktinya, koiimpor lebih gampang ditangkap dibandingkan dengan koi lokal.

Sumber : KOI agromedia pustaka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar