Tampilkan postingan dengan label pakan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label pakan. Tampilkan semua postingan

Rabu, 13 Juni 2012

Tehnik Pemberian Pakan Ikan Gurame

Teknik Pemberian Pakan Ikan Gurame PDF Print E-mail
Gurame merupakan ikan yang memiliki pertumbuhan agak lambat namun harganya relatif meningkat setiap saat. Gurami (Osphronemus goramy) adalah sejenis ikan air tawar yang populer dan disukai sebagai ikan konsumsi di Asia Tenggara dan Asia Selatan. Gurame termasuk ikan budidaya yang butuh perhatian lebih dalam pembudidayaannya dibandingkan dengan ikan konsumsi lainnya.

Keberhasilan pembudidayaan ikan gurame dimulai dari teknik pemberian pakannya. Ada beberapa hal yang mesti diperhatikan oleh pembudidaya agar pembudidayaan ikan guramenya dapat berhasil dan menghasilkan.
Pemberian pakan yang teratur dengan kualitas dan kuantitas yang tinggi dapat meningkatkan pertumbuhan tubuh ikan lebih cepat. Induk–induk gurami yang sehat dan terjamin makanannya dapat dipijahkan dua kali setahun berturut-turut selama 5 tahun (www.ristek.go.id). Gurami terkenal sebagai ikan yang gerakannya lambat sehingga sering kalah bersaing dengan jenis ikan lain dalam memperebutkan makanan hewani. Jadi tak mengherankan jika pertumbuhannya tidak secepat ikan omnivora lainnya.

Untuk merangsang pertumbuhan gurami perlu diberikan pakan hewani dan nabati dalam komposisi yang ideal. Gurami tidak dapat diberi 100% pakan pabrik karena dagingnya akan menjadi lembek. Untuk memenuhi pakan nabati, bisa disediakan berbagai jenis hijauan seperti daun sente, kangkung, daun ubi kayu, tanaman air atau daun tanaman darat yang lunak dan masih muda. Jika ditambah enzim komplek, komposisi pemberian pakan  hewani dan nabati yang baik adalah 2%/kg. Berdasarkan pengalaman beberapa petani, pemberian daun sente (Alocasia machoriza), sejenis talas–talasan menunjukkan pertumbuhan yang paling baik. Pemberian pakan nabati dimulai saat benih seukuran korek atau kira-kira berumur 3,5 bulan (Agus, 2001).

Pakan diberikan berupa pelet dengan kandungan protein yang disesuaikan dengan ukuran ikan jika: a). Ukuran ikan 3–5 cm kadar proteinnya 38%, b). Ukuran ikan 5–15 cm kadar proteinnya 32% dan c). Ukuran ikan > 15 cm kadar proteinnya 28% (Badan Standardisasi Nasional, 2009).

Ransum harian pakan buatan dilakukan secara berkala dengan dosis 1–3% dari bobot biomass perhari dengan frekuensi pemberian 1–2 kali per hari yaitu pagi dan sore. Sedangkan pakan hijauan diberikan dengan dosis 1–2% dari bobot biomass perhari dengan frekuensi satu kali per hari.


Dengan patokan dosis tersebut, maka bobot pakan per hari dapat berubah seiring dengan penambahan bobot ikan dalam kolam. Penambahan bobot tersebut sering disebut dengan pertumbuhan. Besarnya pertumbuhan dapat diketahui melalui teknis sampling (mengambil beberapa ekor ikan dan menimbang bobotnya). Bobot total ikan dalam kolam adalah perkalian antara bobot rata-rata ikan yang disampling dengan jumlah ikan yang dipelihara. Penyesuaian jumlah pakan disesuaikan dengan hasil sampling bobot total ikan yang dilakukan sekali dalam dua pekan.
sumber : http://www.perikanan-budidaya.kkp.go.id

Kamis, 19 April 2012

Pakan Ikan Tambak

Pakan ikan - ikan di tambak sebetulnya sangat mudah di dapat dan di cari. budidaya ikan di tambak tidak perlu repot beli pakan ikan contohnya (por pakan ikan) yang buatan pabrik atau sejenisnya, pakan ikan yang sejenis por itu sesungguhnya malah membuat air tambak bertambah keruh dan kualitas airnya tidak bagus, semakin lama airnya tidak di ganti bisa membuat ikan mati. Jadi pakan yang baik adalah rumput yang tumbuh di tanggul - tanggul tambak itu sendiri atau tumbuhan rumput yang tumbuh di air tambak itu sendiri. Tambak yang di tumbuhin rumput air tidak usah memberi pakan lagi bagi ikannya karena dengan rumput itu sendiri ikan sudah bisa makan dan bagus manfaatnya di tambah dengan air tambaknya juga tetap terjaga kualitasnya. tambak yang tidak di tumbuhin rumput air bisa mengambil dari rumput yang tumbuh di tanggul-tanggul tambak, caranya tinggal memotong rumput-rumput yang tumbuh di tanggul-tanggul tambak setelah banyak di ikat dengan tali supaya rapi lalu di buang ketambak, rumput yang membusuk di air itu menjadi santapan ikan-ikan dan udang. alhasil budidaya tambaknya bisa memper cepet panen. selamat mencoba???

Kamis, 04 Maret 2010

pemberian pakan ikan lele

pemberian pakan ikan lele

ikan lele dapat dipelihara di kolam konstruksi tanah ataupun tembok, yang penting konstruksi kolam tersebut memenuhi persyaratan budidaya dan layak untuk digunakan sebagai media pemeliharaan ikan lele.

pakan yang diberikan pada pemeliharaan ikan lele dapat berupa pellet. Pellet diberikan sebanyak 3% dari berat total ikan yang ditanam kemudian dibagi 3 untuk diberikan pada pagi, siang dan sore hari.

selain pellet pakan yang diberikan pada kegiatan budidaya ikan lele ini bisa berupa limbah dari sisa-sisa rumah makan, rumah potong unggas / ternak, keong mas, bulu ayam. Pakan tersebut merupakan pakan alternatif yang bisa menjadi pilihan terbaik bagi pembudidaya ikan lele




cetak halaman ini

Senin, 01 Februari 2010

budidaya cacing tanah untuk pakan belut

budidaya cacing tanah untuk pakan belut

cacing tanah
cacing tanah termasuk pakan alami bagi belut yang mudah dan cepat dibudidayakan. Di alam, hewan yang memiliki nama latin Lumbricus rubellus ini hidup di tanah berhumus. biasanya di tempat pembuangan sampah yang lembap. Hewan ini Hidup di dalam tanah atau di bawah tumpukan sampah.

sebenarnya cacing tanah bisa dikembangkan dengan cara sebagai berikut :
1. Siapkan tempat berupa kotak kayu atau terpal berukuran 0,5 x 0,5 meter yang di bagian pinggirnya diberi penyangga bambu.
2. Siapkan media pemeliharaan cacing tanah, yakni kotoran sapi secukupnya, sisa sayuran yang telah membusuk, tanah, dan serbuk gergaji. Hindari memasukkan bahan-bahan seperti kulit jeruk atau bawang merah ke dalam media pembesaran cacing. Kotoran sapi yang baik untuk digunakan pada budi daya cacing tanah adalah kotoran yang masih berada dalam perutsapi. Kotoran ini bisa didapatkan di tempat pemotongan hewan.
3. Campur semua bahan menjadi satu, lalu masukkan ke dalam wadah pemeliharaan cacing.
4. Masukkan bibit cacing, banyaknya sekitar 1 ons (100 gram). Dalam waktu sekitar 1-2 minggu cacing sudah berkembang biak dalam jumlah banyak. Agar tidak menumpuk, cacing yang akan diberikan sebagai pakan sebaiknya dipisahkan.
sumber : Drs. Ruslan Roy, MM dan Bagus Harianto, Agromedia Pustaka, 2009
cetak halaman ini