Nila TA
Nila TA tergolong jenis nila baru, sehingga belum banyak dikenal secara luas oleh masyarakat. Selain belum tersebar ke berbagai daerah, informasi. tentang nila TA juga masih sedikit. Bentuk tubuhnya sangat mirip dengan nila Gift. Hanya saja, jumlah garis-garis vertikal di tubuh dan garis-garis di ujung sirip punggung nilaTA lebih sedikit dibandingkan dengan nila Gift. Selain itu, di bagian tepi sirip punggung dan ekor nila TA yang berkelamin jantan terdapat garis tepi berwarna merah.
Nila Nirwana
Nila nirwana (nila ras wanayasa) merupakan jenis ikan nila hasil pemuliaan genetik. Pemuliaan berlangsung selama 3 tahun (2003-2006) di Balai Pengembangan Benih Ikan (BPBI) Wanayasa, Purwakarta bekerjasama dengan Fakultas Perikanan dan Kelautan IPB. Nila Nirwana dirilis pada 15 Desember 2006 oleh Dirjen Budi Daya melalui Surat Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan.
Nila nirwana merupakan hasil seleksi famili dari ikan nila gift (genetic improvement farm tilapia) dan nila get (genetically enchanted tilapia) dari Filipina. Untuk menghasilkan nila nirwana, dilakukan seleksi menggunakan metode `seleksi famili' terhadap 18 famili nila gift dan 24 famili nila get. seleksi ini dilakukan secara ketat terhadap benih-benih yang dihasilkan dari jenis ikan nila gift dan nila get. Proses seleksi dimulai dari pencarian bakal induk yang baik, lalu dipijahkan.
Benih-benih yang dihasilkan selanjutnya diseleksi secara ketat terkait
performa kesempurnaan tubuh dan pertumbuhannya. Dari 500 ekor benih yang dihasilkan oleh setiap pasang famili yang diseleksi, diperolch 10 pasang yang layak dijadikan great grand parent stock (GGPS). GGPS yang dinamakan nila nirwana. Dari GGPS ini diperoleh induk dasar atau grand parent stock (GPS) yang akan menghasilkan induk sebar atau parent stock (PS). PS ini merupakan induk akhir yang menghasilkan benih sebar untuk kebutuhan para pembudidaya.
Keunggulan nila nirwana terletak pada kecepatan pertumbuhannya. pertumbuhan bobot nila nirwana meningkat sekitar 45% pada generasi ke-3 (F3) dibandingkan dengan generasi awalnya. Pemeliharaan sejak larva hingga berbobot di atas 650 gram per- dapat dicapai hanya dalam waktu 6 bulan (waktu ini lebih cepat dibandingkan dengan jenis nila lainnya). Selain itu, bentuk tubuh nila nirwana relatif lebih lebar dengan panjang kepala yang lebih pendek. Hal ini menjadikannya memiliki truktur daging yang lebih tebal dibandingkan dengan jenis nila lainnya.
Nilla Gesit
Nila gesit (genetically supermale Indonesia tilapia) merupakan jenis nila hasil pemuliaan yang dilakukan di Balai Besar Pengembangan Budi daya Air Tawar (BBPBAT–DKP) Sukabumi bekerjasama dengan Fakultas Perikanan dan Kelautan IPB. Ikan nila gesit adalah ikan nila jantan dengan kromosom sex YY yang dibuat dengan metode rekayasa kromosom sex ikan nila jantan normal (kromosom XY) dan betina (kromosom XX). Pemuliaan memerlukan waktu sekitar 6 tahun di kolam percobaan IPB, darmaga (2001-2004) dan di BBPBAT (2002-2006).
Pemuliaan ikan nila untuk menghasilkan nila gesit ini diarahkan untuk memproduksi benih ikan nila monosex jantan (nila pejantan saja). Ini didasari pemikiran bahwa untuk jenis ikan nila, ikan yang berkelamin jantan tumbuh lebih cepat sekitar 50% dibandingkan dengan yang berkelamin betina. Dengan penyediaan benih monosex jantan, diharapkan terjadi peningkatan produktivitas ikan secara nyata.
Sumber : Khairul Amri, S.Pi, M.Si dan Khairuman, S.P. AgroMedia Pustaka, 2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar