http://hobiikan.netne.net/
Kerapu Batik
Sebagaimana halnya dengan jenis kerapu lainnya, kerapu batik merupakan jenis ikan karang bernilai ekonomis tinggi. Banyak terdapat di daerah perairan kepulauan, khususnya di wilayah perairan atol. Karena harganya yang tinggi, minat untuk membudidayakannya pun sangat besar.
A. Sistematika
Famili : Serranidae
Spesies: Epinephelus microdon
Nama dagang : small tooth rock-cod, camouflage grouper, marble grouper
Nama lokal :-
B. Ciri-ciri dan Aspek Biologi
1. Ciri fisik
Bagian atas kepala cembung. Kepala, badan, dan sirip berwarna cokelat pucat dan tertutup bintik-bintik berwarna cokelat gelap. Pada kepala dan badan terdapat bercak berwarna hitam tumpang tindih dengan bintik-bintik hitam tersebut.
Pada bagian pangkal ekor tampak jelas sebuah bercak hitam. Terdapat banyak bintik-bintik putih pada sirip dan beberapa di bagian kepala dan badan. Ujung sirip ekor membulat berbentuk busur.
2. Pertumbuhan dan perkembangan
Ukuran terbesar yang pernah dilaporkan 61 cm panjang standar dan bobotnya 4,o kg. Ikan kerapu batik betina mencapai matang kelamin pada ukuran ukuran bobot antara 0,5-1,8 kg dan panjang total antara 32,0-43,0 cm. Jantannya matang gonad pada ukuran bobot lebih dari 1,9 kg dan panjang total 44 cm.
C. Pemilihan Lokasi Budi Daya
Habitat asli ikan kerapu batik adalah perairan karang. Namun, jenis kerapu yang satu ini memiliki toleransi yang besar terhadap kekeruhan dan salinitas.
D. Wadah Budi Daya
Pembesaran ikan kerapu batik dapat dilakukan di karamba jaring apung, seperti halnya jenis ikan kerapu lainnya. Ukuran rakit dan karamba yang digunakan disesuaikan dengan kebutuhan target produksi dan ukuran ikan yang akan dibudidayakan. Adapun kerangka rakit yang digunakan sebaiknya berukuran 5 m x 5 m dengan ukuran jaring 2 m x 2 m.
E. Pengelolaan Budi Daya.
Pembenihan ikan kerapu batik sudah bisa dilakukan di hatchery. Adapun pembesarannya di KJA belum berkembang. Namun demikian, pemeliharaan jenis ikan ini disarankan untuk menggunakan teknik pembesaran jenis kerapu lain yang kini sudah diterapkan masyarakat.
F. Pengendalian Hama dan Penyaldt
Penyakit yang telah diketahui menyerang pada budi daya ikan kerapu batik adalah virus, seperti infeksi oleh viral nervous necrosis (VNN) dan iridovirus. Hingga saat ini, belum ada cara pengobatan untuk penyakit ini.
Untuk pencegahan penyakit ini, perlu dilakukan upaya secara berkesinambungan. Ikan Harus dihindarkan dari stres dan dipertahankan agar selalu dalam kodisi sehat. Untuk tujuan itu, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut.
1) Siapkan fasilitas di lokasi pembudidayaan.
2) Pilihlah benih yang sehat.
3) Berikan pakan yang berkualitas.
4) Kontrol penyakit (parasit dan bakteri).
G. Panen
Kerapu batik dapat dipanen setelah berukuran 5o0-60o g/ ekor. Umumnya ukuran tersebut diperoleh setelah pemeliharaan 6-8 bulan. Sistem pemanenan dapat dilakukan secara total atau selektif tergantung kebutuhan. Adapun cara panennya sama seperti panen ikan di KJA.
sumber : Penebar Swadaya, 2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar