Klasifikasi dan Taksonomi Ikan Arwana
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas: Pisces
Subkelas : Teleostei
Ordo : Malacopterygii
Famili : Osteoglossidae (Bonytongues)
Genus :
1. Arapaima Spesies : Arapaima gigas (giant arwana)
2. Osteoglossum Spesies : Osteoglossum
Spesies : Osteoglossum ferreirai
3. Scleropages Spesies : Scleropages formosus
Spesies : Scleropages guntberi
Spesies : Scleropages Leicbardti
Spesies : Scleropages Jardini
4. Clupisudis Spesies : Clupisudis nilot/Heterotis Nilotic (Nile arowana)
Kamis, 23 Februari 2012
Selasa, 21 Februari 2012
Pemanfaatan Lahan Budidaya Relatif Kecil
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menilai, pemanfaatan lahan budidaya perikanan di Indonesia masih relatif kecil, sehingga perlu dikembangkan untuk mengurangi ketergantungan pada komoditas impor.
"Potensi perikanan budi daya di Indonesia saat ini dapat terus ditingkatkan untuk menciptakan ketahanan pangan di Indonesia mengingat pemanfaatan lahan budi daya masih relatif kecil," kata Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo di Jakarta, akhir pekan lalu.
"Potensi perikanan budi daya di Indonesia saat ini dapat terus ditingkatkan untuk menciptakan ketahanan pangan di Indonesia mengingat pemanfaatan lahan budi daya masih relatif kecil," kata Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo di Jakarta, akhir pekan lalu.
Sharif memaparkan, pemanfaatan lahan budi daya air tawar saat ini baru mencapai sekitar 10%, untuk lahan budi daya air payau sekitar 40%, dan bahkan lahan budi daya laut yang dimanfaatkan baru 0,01%.
Untuk itu, kata dia, diperlukan kerja sama yang baik antara KKP dan para pemangku kepentingan lainnya untuk mengoptimalkan pengelolaan sumer daya tersebut "Hal itu agar sektor kelautan dan perikanan dapat menjadi roda penggerak perekonomian nasional," katanya.
Ia mencontohkan, pemanfaatan lahan budi daya secara lebih optimal akan memenuhi kebutuhan ikan patin dalam negeri. Upaya tersebut sekaligus juga dapat menggantikan peran atau menghentikan impor ikan patin atau ikan don dari Vietnam.
Untuk itu, KKP pada 2011 telah membina dan menyediakan enam unit pengolahan filet patin di Indonesia, yaitu di Jambi, Karawang, Purwakarta, Tulung Agung, Banjar, dan Kau. "Saya berharap unit pengolahan ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat atau kelompok pengolah usaha kecil menengah, sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi produksi budi daya patin," paparnya.
Sharif juga menuturkan, bila berbagai lahan dan wilayah perairan yang ada dapat dimanfaatkan secara maksimal, ke depan impor ikan patin dari Vietnam yang saat ini dilakukan khusus untuk memenuhi permintaan hotel, restoran, dan katering dapat dihentikan.
Sebelumnya, dalam seminar Outlook Perikanan 2012 bertema Industrialisasi Perikanan Budidaya Peluang dan Tantangan bagi Usaha Budi Daya yang digelar 18 Januari lalu, Sharif memaparkan, potensi perikanan budi daya mencapai lebih dari 9,58 juta hektare, tetapi baru dimanfaatkan yang tercatat pada 2010 baru seluas 1,11 juta hektare.
Sharif memaparkan, potensi perikanan seluas 9,58 juta hektare itu terdiri atas potensi tambak seluas 1,22 juta hektare dan potensi budi daya laut seluas 8,36 juta hektare.
"Potensi perikanan budi daya tersebut meliputi budi daya laut, budi daya tambak, budi daya kolam, budi daya keramba, budi daya jaring apung dan budi daya sawah," tuturnya. Meski pemanfaatan potensi perikanan budi daya belum optimal, produksi perikanan budi daya menunjukkan kenaikan signifikan dari produksi yang tercatat sebesar 4,78 juta ton hingga dapat menjadi sekitar 6,97 juta ton pada 2011. Qjr)
Sumber : Investor Daily Indonesia 13 febuari 2012 ,hal 6
Senin, 20 Februari 2012
Ikan dengan gigi terbesar
Ikan dengan gigi terbesar
Nama : Viperfish (Chauliodus sloan)
Lokasi : Amerika Serikat
Waktu : 30 January 2002
Keterangan : Dibandingkan dengan
ukuran kepalanya, ikan dengan gigi
terbesar adalah Sloan’s viperfish
(Chauliodus sloan) yang mempunyai
gigi sangat besar sehingga membuka
mulutnya dan rahangnya sebelum
menelan mangsa. Ketika mulutnya
tertutup, giginya melewati rahang.
Hal itu memudahkan mangsa besar
dapat dimakan dengan mudah
dan masuk ke tenggorokan tanpa
gangguan dengan menurunkan
kerangka internal insang. Giginya
juga dapat menusuk mangsa dengan
cara berenang dengan tulang punggung
pertama di belakang kepalanya
seolah-olah sebagai alat penahan
goncangan. Sloan’s viperfish diperkirakan
panjangnya sekitar 28 cm,
kepalanya sekitar 2 cm dan giginya
lebih dari setengah panjang kepalanya.
Nama : Viperfish (Chauliodus sloan)
Lokasi : Amerika Serikat
Waktu : 30 January 2002
Keterangan : Dibandingkan dengan
ukuran kepalanya, ikan dengan gigi
terbesar adalah Sloan’s viperfish
(Chauliodus sloan) yang mempunyai
gigi sangat besar sehingga membuka
mulutnya dan rahangnya sebelum
menelan mangsa. Ketika mulutnya
tertutup, giginya melewati rahang.
Hal itu memudahkan mangsa besar
dapat dimakan dengan mudah
dan masuk ke tenggorokan tanpa
gangguan dengan menurunkan
kerangka internal insang. Giginya
juga dapat menusuk mangsa dengan
cara berenang dengan tulang punggung
pertama di belakang kepalanya
seolah-olah sebagai alat penahan
goncangan. Sloan’s viperfish diperkirakan
panjangnya sekitar 28 cm,
kepalanya sekitar 2 cm dan giginya
lebih dari setengah panjang kepalanya.
Kamis, 16 Februari 2012
Ikan Terdalam
Ikan Terdalam
Nama : Abyssobrotula galatheae
Lokasi : Puerto Rico
Keterangan : Ikan yang hidup di perairan paling dalam yang
tercatat adalah spesies
dari cusk eel (Famili Ophidiidae) yang bernama
Abyssobrotula
galatheae. Ikan yang
panjangnya 20 cm ini
ditangkap di perairan
Puerto Rico dari kedalaman
8.370 meter.
Nama : Abyssobrotula galatheae
Lokasi : Puerto Rico
Keterangan : Ikan yang hidup di perairan paling dalam yang
tercatat adalah spesies
dari cusk eel (Famili Ophidiidae) yang bernama
Abyssobrotula
galatheae. Ikan yang
panjangnya 20 cm ini
ditangkap di perairan
Puerto Rico dari kedalaman
8.370 meter.
Rabu, 15 Februari 2012
Orang paling banyak menangkap ikan dengan satu tangan dalam 30 detik
Orang paling banyak menangkap ikan
dengan satu tangan dalam 30 detik
Nama : Justin Hall
Lokasi : Jerman
Waktu : 23 Februari 2002
Keterangan : Justin Hall menangkap 22
salmon dengan berat antara 1,81 dan 2,72
kg dengan menggunakan satu tangan,
yang telah dilemparkan oleh Jaison Scott
(USA) dari jarak 5,84 meter pada tanggal
23 Februari 2002 yang disaksikan oleh
Guinness World Records di Jerman.
Pasangan itu bekerja di Pike Plaice Market,
Seattle, Washington, USA.
dengan satu tangan dalam 30 detik
Nama : Justin Hall
Lokasi : Jerman
Waktu : 23 Februari 2002
Keterangan : Justin Hall menangkap 22
salmon dengan berat antara 1,81 dan 2,72
kg dengan menggunakan satu tangan,
yang telah dilemparkan oleh Jaison Scott
(USA) dari jarak 5,84 meter pada tanggal
23 Februari 2002 yang disaksikan oleh
Guinness World Records di Jerman.
Pasangan itu bekerja di Pike Plaice Market,
Seattle, Washington, USA.
Ikan dengan tulang terberat
Ikan dengan tulang terberat
Nama : Sunfish (Mola mola)
Lokasi : Tidak ditekahui
Waktu : 25 Januari 2002
Keterangan : Ikan dengan tulang terberat yang tercacat di laut
adalah sunfish (Mola mola) dengan berat mencapai 2 ton dan
berukuran 3 meter (10 kaki) dari ujung sirip satu ke lainnya.
Nama : Sunfish (Mola mola)
Lokasi : Tidak ditekahui
Waktu : 25 Januari 2002
Keterangan : Ikan dengan tulang terberat yang tercacat di laut
adalah sunfish (Mola mola) dengan berat mencapai 2 ton dan
berukuran 3 meter (10 kaki) dari ujung sirip satu ke lainnya.
Selasa, 14 Februari 2012
Pemanfaatan Lahan Budidaya Relatif Kecil
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menilai, pemanfaatan lahan budidaya perikanan di Indonesia masih relatif kecil, sehingga perlu dikembangkan untuk mengurangi ketergantungan pada komoditas impor.
"Potensi perikanan budi daya di Indonesia saat ini dapat terus ditingkatkan untuk menciptakan ketahanan pangan di Indonesia mengingat pemanfaatan lahan budi daya masih relatif kecil," kata Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo di Jakarta, akhir pekan lalu.
Sharif memaparkan, pemanfaatan lahan budi daya air tawar saat ini baru mencapai sekitar 10%, untuk lahan budi daya air payau sekitar 40%, dan bahkan lahan budi daya laut yang dimanfaatkan baru 0,01%.
Untuk itu, kata dia, diperlukan kerja sama yang baik antara KKP dan para pemangku kepentingan lainnya untuk mengoptimalkan pengelolaan sumer daya tersebut "Hal itu agar sektor kelautan dan perikanan dapat menjadi roda penggerak perekonomian nasional," katanya.
Ia mencontohkan, pemanfaatan lahan budi daya secara lebih optimal akan memenuhi kebutuhan ikan patin dalam negeri. Upaya tersebut sekaligus juga dapat menggantikan peran atau menghentikan impor ikan patin atau ikan don dari Vietnam.
Untuk itu, KKP pada 2011 telah membina dan menyediakan enam unit pengolahan filet patin di Indonesia, yaitu di Jambi, Karawang, Purwakarta, Tulung Agung, Banjar, dan Kau. "Saya berharap unit pengolahan ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat atau kelompok pengolah usaha kecil menengah, sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi produksi budi daya patin," paparnya.
Sharif juga menuturkan, bila berbagai lahan dan wilayah perairan yang ada dapat dimanfaatkan secara maksimal, ke depan impor ikan patin dari Vietnam yang saat ini dilakukan khusus untuk memenuhi permintaan hotel, restoran, dan katering dapat dihentikan.
Sebelumnya, dalam seminar Outlook Perikanan 2012 bertema Industrialisasi Perikanan Budidaya Peluang dan Tantangan bagi Usaha Budi Daya yang digelar 18 Januari lalu, Sharif memaparkan, potensi perikanan budi daya mencapai lebih dari 9,58 juta hektare, tetapi baru dimanfaatkan yang tercatat pada 2010 baru seluas 1,11 juta hektare.
Sharif memaparkan, potensi perikanan seluas 9,58 juta hektare itu terdiri atas potensi tambak seluas 1,22 juta hektare dan potensi budi daya laut seluas 8,36 juta hektare.
"Potensi perikanan budi daya tersebut meliputi budi daya laut, budi daya tambak, budi daya kolam, budi daya keramba, budi daya jaring apung dan budi daya sawah," tuturnya. Meski pemanfaatan potensi perikanan budi daya belum optimal, produksi perikanan budi daya menunjukkan kenaikan signifikan dari produksi yang tercatat sebesar 4,78 juta ton hingga dapat menjadi sekitar 6,97 juta ton pada 2011. Qjr)
Sumber : Investor Daily Indonesia 13 febuari 2012 ,hal 6
"Potensi perikanan budi daya di Indonesia saat ini dapat terus ditingkatkan untuk menciptakan ketahanan pangan di Indonesia mengingat pemanfaatan lahan budi daya masih relatif kecil," kata Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo di Jakarta, akhir pekan lalu.
Sharif memaparkan, pemanfaatan lahan budi daya air tawar saat ini baru mencapai sekitar 10%, untuk lahan budi daya air payau sekitar 40%, dan bahkan lahan budi daya laut yang dimanfaatkan baru 0,01%.
Untuk itu, kata dia, diperlukan kerja sama yang baik antara KKP dan para pemangku kepentingan lainnya untuk mengoptimalkan pengelolaan sumer daya tersebut "Hal itu agar sektor kelautan dan perikanan dapat menjadi roda penggerak perekonomian nasional," katanya.
Ia mencontohkan, pemanfaatan lahan budi daya secara lebih optimal akan memenuhi kebutuhan ikan patin dalam negeri. Upaya tersebut sekaligus juga dapat menggantikan peran atau menghentikan impor ikan patin atau ikan don dari Vietnam.
Untuk itu, KKP pada 2011 telah membina dan menyediakan enam unit pengolahan filet patin di Indonesia, yaitu di Jambi, Karawang, Purwakarta, Tulung Agung, Banjar, dan Kau. "Saya berharap unit pengolahan ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat atau kelompok pengolah usaha kecil menengah, sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi produksi budi daya patin," paparnya.
Sharif juga menuturkan, bila berbagai lahan dan wilayah perairan yang ada dapat dimanfaatkan secara maksimal, ke depan impor ikan patin dari Vietnam yang saat ini dilakukan khusus untuk memenuhi permintaan hotel, restoran, dan katering dapat dihentikan.
Sebelumnya, dalam seminar Outlook Perikanan 2012 bertema Industrialisasi Perikanan Budidaya Peluang dan Tantangan bagi Usaha Budi Daya yang digelar 18 Januari lalu, Sharif memaparkan, potensi perikanan budi daya mencapai lebih dari 9,58 juta hektare, tetapi baru dimanfaatkan yang tercatat pada 2010 baru seluas 1,11 juta hektare.
Sharif memaparkan, potensi perikanan seluas 9,58 juta hektare itu terdiri atas potensi tambak seluas 1,22 juta hektare dan potensi budi daya laut seluas 8,36 juta hektare.
"Potensi perikanan budi daya tersebut meliputi budi daya laut, budi daya tambak, budi daya kolam, budi daya keramba, budi daya jaring apung dan budi daya sawah," tuturnya. Meski pemanfaatan potensi perikanan budi daya belum optimal, produksi perikanan budi daya menunjukkan kenaikan signifikan dari produksi yang tercatat sebesar 4,78 juta ton hingga dapat menjadi sekitar 6,97 juta ton pada 2011. Qjr)
Sumber : Investor Daily Indonesia 13 febuari 2012 ,hal 6
Senin, 06 Februari 2012
Apakah Lobster Sehat Dikonsumsi
Ada dua jenis makanan, yaitu lezat dan sehat.
Banyak orang yang sangat suka makan suatu jenis
makanan karena rasanya yang lezat. Tapi makanan
lezat belum tentu sehat, dan juga makanan sehat belum
tentu lezat. Dan bagaimana dengan lobster?
Seperti dilansir dari buzzle (Maret 2010), ada beberapa
argumen yang mendasari pertanyaan ‘apakah lobster
sehat?’, yaitu:
1. Tingkat kandungan merkuri
Beberapa ikan seperti ikan pedang, ikan hiu dan king
mackerel ditengarai mengandung merkuri dalam tingkat
tinggi. Bila dimakan, maka kandungan merkuri tersebut
dikhawatirkan berbahaya bagi tubuh. Tetapi kenyataannya
adalah lobster tidak memiliki kandungan merkuri
yang tinggi. Lobster mengandung sejumlah merkuri dalam
jumlah yang secara alami terdapat dalam semua ikan.
2. Parasit dan virus
Dokter dan juga beberapa orang berpikir bahwa
lobster mengandung parasit dan virus. Tapi mereka
tidak melihat satu hal, bahwa semua makhluk hidup juga
mengandung parasit dan virus. Kuncinya adalah memasak
daging dengan baik sebelum makan. Hal ini dapat
menghilangkan semua bakteri dan kuman.
3. Pemakan makanan busuk
Argumen kuat yang menimbulkan pertanyaan adalah
lobster pemakan makanan busuk dan ini menimbulkan
anggapan bahwa lobster tak sehat untuk tubuh. Tapi hal
tersebut sama sekali tidak benar. Bahkan, sama halnya
seperti manusia yang tidak mau makan daging busuk dan
basi dan akan lebih memilih daging segar. Begitu juga
dengan lobster. Lobster makan ikan hidup, kerang, tiram
dan kepiting.
Argumen-argumen yang keliru tentang lobster telah
terjawab. Tapi masih harus dilihat apakah daging lobster
sehat untuk dikonsumsi, terkait dengan kandungan
nutrisi di dalamnya.
1. Protein
Lobster adalah sumber protein yang sangat baik.
Protein penting bagi tubuh kita untuk energi dan pemantapan
produksi gula darah. Hal ini juga membantu
menurunkan berat badan.
Namun berlawanan dengan kepercayaan yang ada,
yang menyatakan bahwa ayam mengandung protein
tinggi. Kandungan protein dalam lobster bahkan melebihi
kandungan protein dalam daging ayam. Juga tidak banyak
kalori seperti daging ayam atau sapi. Menjadi pilihan
yang lebih baik untuk memilih lobster daripada ayam
atau sapi.
2. Asam lemak omega-3
Daging lobster mengandung asam lemak omega-3
dalam jumlah tinggi. Asam lemak omega-3 penting untuk
mencegah penyakit jantung dan menjaga kesehatan
jantung. Telah terbukti bahwa orang-orang yang berisiko
tinggi terhadap gangguan jantung, mendapat manfaat
dari lobster karena kandungan omega-3 di dalamnya.
3. Membantu menurunkan berat badan
Lobster adalah makanan pilihan yang sangat baik bagi
orang yang ingin mengubah gaya hidup, dan membuatnya
menjadi lebih sehat dan lebih baik. Sebuah pilihan yang
sempurna bagi orang-orang yang ingin menurunkan berat
badan dan diet karena lobster sangat rendah lemak, rendah
kalori dan rendah kolesterol, tetapi masih memberikan
nutrisi yang diperlukan. Kadar kolesterolnya bahkan
lebih rendah dari 1 butir telur dan setara dengan daging
dada ayam tanpa kulit. Jadi bagi penderita darah tinggi
jangan takut untuk mengkonsumsinya, terutama lobster
air tawar.
4. Daging lobster mengandung kalium, seng, vitamin
B12 dan selenium. Semua itu sangat penting bagi kesehatan.
Kandungan seng di dalam lobster dapat meningkatkan
vitalitas, libido menjadi lebih kuat dan tahan lama
serta meningkatkan stamina.
5. Mengonsumsi daging lobster sama halnya dengan
konsumsi multi-vitamin tablet atau suplemen kesehatan.
Jadi apakah lobster baik untuk kesehatan? Jawabannya
adalah ya. Karena semua argumen yang keliru
tentang lobster telah terjawab, dan lobster juga mengandung
banyak nutrisi penting yang sangat dibutuhkan oleh
tubuh. Asal ingat satu hal. Dalam mengkonsumsi apapun,
semuanya jangan berlebihan. Sebab segala sesuatu yang
berlebihan atau kekurangan tidak akan baik akibatnya.
anna
Sumber : Merry Wahyuningsih dalam www.detikHealth.com
Banyak orang yang sangat suka makan suatu jenis
makanan karena rasanya yang lezat. Tapi makanan
lezat belum tentu sehat, dan juga makanan sehat belum
tentu lezat. Dan bagaimana dengan lobster?
Seperti dilansir dari buzzle (Maret 2010), ada beberapa
argumen yang mendasari pertanyaan ‘apakah lobster
sehat?’, yaitu:
1. Tingkat kandungan merkuri
Beberapa ikan seperti ikan pedang, ikan hiu dan king
mackerel ditengarai mengandung merkuri dalam tingkat
tinggi. Bila dimakan, maka kandungan merkuri tersebut
dikhawatirkan berbahaya bagi tubuh. Tetapi kenyataannya
adalah lobster tidak memiliki kandungan merkuri
yang tinggi. Lobster mengandung sejumlah merkuri dalam
jumlah yang secara alami terdapat dalam semua ikan.
2. Parasit dan virus
Dokter dan juga beberapa orang berpikir bahwa
lobster mengandung parasit dan virus. Tapi mereka
tidak melihat satu hal, bahwa semua makhluk hidup juga
mengandung parasit dan virus. Kuncinya adalah memasak
daging dengan baik sebelum makan. Hal ini dapat
menghilangkan semua bakteri dan kuman.
3. Pemakan makanan busuk
Argumen kuat yang menimbulkan pertanyaan adalah
lobster pemakan makanan busuk dan ini menimbulkan
anggapan bahwa lobster tak sehat untuk tubuh. Tapi hal
tersebut sama sekali tidak benar. Bahkan, sama halnya
seperti manusia yang tidak mau makan daging busuk dan
basi dan akan lebih memilih daging segar. Begitu juga
dengan lobster. Lobster makan ikan hidup, kerang, tiram
dan kepiting.
Argumen-argumen yang keliru tentang lobster telah
terjawab. Tapi masih harus dilihat apakah daging lobster
sehat untuk dikonsumsi, terkait dengan kandungan
nutrisi di dalamnya.
1. Protein
Lobster adalah sumber protein yang sangat baik.
Protein penting bagi tubuh kita untuk energi dan pemantapan
produksi gula darah. Hal ini juga membantu
menurunkan berat badan.
Namun berlawanan dengan kepercayaan yang ada,
yang menyatakan bahwa ayam mengandung protein
tinggi. Kandungan protein dalam lobster bahkan melebihi
kandungan protein dalam daging ayam. Juga tidak banyak
kalori seperti daging ayam atau sapi. Menjadi pilihan
yang lebih baik untuk memilih lobster daripada ayam
atau sapi.
2. Asam lemak omega-3
Daging lobster mengandung asam lemak omega-3
dalam jumlah tinggi. Asam lemak omega-3 penting untuk
mencegah penyakit jantung dan menjaga kesehatan
jantung. Telah terbukti bahwa orang-orang yang berisiko
tinggi terhadap gangguan jantung, mendapat manfaat
dari lobster karena kandungan omega-3 di dalamnya.
3. Membantu menurunkan berat badan
Lobster adalah makanan pilihan yang sangat baik bagi
orang yang ingin mengubah gaya hidup, dan membuatnya
menjadi lebih sehat dan lebih baik. Sebuah pilihan yang
sempurna bagi orang-orang yang ingin menurunkan berat
badan dan diet karena lobster sangat rendah lemak, rendah
kalori dan rendah kolesterol, tetapi masih memberikan
nutrisi yang diperlukan. Kadar kolesterolnya bahkan
lebih rendah dari 1 butir telur dan setara dengan daging
dada ayam tanpa kulit. Jadi bagi penderita darah tinggi
jangan takut untuk mengkonsumsinya, terutama lobster
air tawar.
4. Daging lobster mengandung kalium, seng, vitamin
B12 dan selenium. Semua itu sangat penting bagi kesehatan.
Kandungan seng di dalam lobster dapat meningkatkan
vitalitas, libido menjadi lebih kuat dan tahan lama
serta meningkatkan stamina.
5. Mengonsumsi daging lobster sama halnya dengan
konsumsi multi-vitamin tablet atau suplemen kesehatan.
Jadi apakah lobster baik untuk kesehatan? Jawabannya
adalah ya. Karena semua argumen yang keliru
tentang lobster telah terjawab, dan lobster juga mengandung
banyak nutrisi penting yang sangat dibutuhkan oleh
tubuh. Asal ingat satu hal. Dalam mengkonsumsi apapun,
semuanya jangan berlebihan. Sebab segala sesuatu yang
berlebihan atau kekurangan tidak akan baik akibatnya.
anna
Sumber : Merry Wahyuningsih dalam www.detikHealth.com
Sabtu, 04 Februari 2012
SI BONGKOK YANG JADI TULANG PUNGGUNG
SI BONGKOK YANG JADI TULANG
PUNGGUNG
Rasanya yang lezat dan cara makannya yang mudah menjadikan
udang sebagai jenis ikan yang paling populer di dunia. Udang dikonsumsi
mulai dari balita hingga manula di hampir semua negara dalam
berbagai bentuk produk, mulai dari masakan langsung dari udang
utuh, udang kering, udang olahan modern seperti tempura, nugget,
dimsum, hingga ekstraknya berupa terasi/belacan atau kerupuk
udang.
Hingga saat ini, udang masih mendominasi perdagangan dunia
hasil perikanan. Data FAO menunjukkan bahwa dari segi nilai, udang
menyumbang sekitar 17 % dari total perdagangan dunia di tahun
2007, dan tahun berikutnya pangsanya turun menjadi 15 % akibat
harga internasional yang turun meskipun penguasaan pangsa dari segi
volume terjadi kenaikan. Dalam angka, nilainya juga naik karena total
nilai perdagangan internasional telah lama bertengger diatas US$ 100
milyar pada tahun sejak tahun 2008.
Udang yang diperdagangkan di dunia terdiri dari beragam species
dan merupakan hasil tangkapan serta budidaya. Kini dari segi volume,
udang hasil budidaya di daerah tropis telah menguasai pasokan
yang ada.
Produksi udang dunia umumnya berasal dari negara berkembang
dan lebih dari 57 % diantaranya diperdagangkan secara internasional.
Udang termasuk komoditas yang production driven, karena hingga
saat ini berapapun produksinya selalu terserap pasar sehingga udang
menjadi komoditas perikanan utama di sejumlah negara. Artinya,
udang sebagai sumber utama perolehan devisa.
Masih dari kelompok krustasea, lobster juga mempunyai peluang
pasar yang baik. Rasanya mirip udang dengan jumlah daging yang
lebih tebal sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi pecinta kuliner
seafood. Lobster seringkali disebut sebagai “kakak” dari udang karena
dari segi morfologi terlihat mirip namun dengan ukuran yang lebih
besar, meskipun untuk jenis tertentu seperti Homarus spp dipandang
sebagai antara udang dan kepiting. Lobster mempunyai harga yang
mahal karena pasokan umumnya masih terbatas, sehingga masuk kategori
sebagai makanan mewah. Lobster air tawar (crayfish) harganya
juga di atas harga udang meskipun umumnya masih di bawah harga
lobster, dan mempunyai segmen pasar tersendiri pula. Outlet pemasaran
lobster umumnya adalah restoran atau perusahaan jasaboga
yang melayani pesta kelas atas.
Berbeda dengan lobster, pembeli udang tak terbatas hanya
restoran atau perusahaan jasaboga namun juga konsumen rumah
tangga, sehingga dari segi kuantitas penjualan, udang jauh mengungguli
“kakak”nya. Udang yang tak bertulang telah menjadi tulang
punggung bagi sektor perikanan di banyak negara.
sumber : Warta Pasar ikan, November 2010, direktorat pemasaran dalam negeri, Dirjen P2HP, KKP
PUNGGUNG
Rasanya yang lezat dan cara makannya yang mudah menjadikan
udang sebagai jenis ikan yang paling populer di dunia. Udang dikonsumsi
mulai dari balita hingga manula di hampir semua negara dalam
berbagai bentuk produk, mulai dari masakan langsung dari udang
utuh, udang kering, udang olahan modern seperti tempura, nugget,
dimsum, hingga ekstraknya berupa terasi/belacan atau kerupuk
udang.
Hingga saat ini, udang masih mendominasi perdagangan dunia
hasil perikanan. Data FAO menunjukkan bahwa dari segi nilai, udang
menyumbang sekitar 17 % dari total perdagangan dunia di tahun
2007, dan tahun berikutnya pangsanya turun menjadi 15 % akibat
harga internasional yang turun meskipun penguasaan pangsa dari segi
volume terjadi kenaikan. Dalam angka, nilainya juga naik karena total
nilai perdagangan internasional telah lama bertengger diatas US$ 100
milyar pada tahun sejak tahun 2008.
Udang yang diperdagangkan di dunia terdiri dari beragam species
dan merupakan hasil tangkapan serta budidaya. Kini dari segi volume,
udang hasil budidaya di daerah tropis telah menguasai pasokan
yang ada.
Produksi udang dunia umumnya berasal dari negara berkembang
dan lebih dari 57 % diantaranya diperdagangkan secara internasional.
Udang termasuk komoditas yang production driven, karena hingga
saat ini berapapun produksinya selalu terserap pasar sehingga udang
menjadi komoditas perikanan utama di sejumlah negara. Artinya,
udang sebagai sumber utama perolehan devisa.
Masih dari kelompok krustasea, lobster juga mempunyai peluang
pasar yang baik. Rasanya mirip udang dengan jumlah daging yang
lebih tebal sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi pecinta kuliner
seafood. Lobster seringkali disebut sebagai “kakak” dari udang karena
dari segi morfologi terlihat mirip namun dengan ukuran yang lebih
besar, meskipun untuk jenis tertentu seperti Homarus spp dipandang
sebagai antara udang dan kepiting. Lobster mempunyai harga yang
mahal karena pasokan umumnya masih terbatas, sehingga masuk kategori
sebagai makanan mewah. Lobster air tawar (crayfish) harganya
juga di atas harga udang meskipun umumnya masih di bawah harga
lobster, dan mempunyai segmen pasar tersendiri pula. Outlet pemasaran
lobster umumnya adalah restoran atau perusahaan jasaboga
yang melayani pesta kelas atas.
Berbeda dengan lobster, pembeli udang tak terbatas hanya
restoran atau perusahaan jasaboga namun juga konsumen rumah
tangga, sehingga dari segi kuantitas penjualan, udang jauh mengungguli
“kakak”nya. Udang yang tak bertulang telah menjadi tulang
punggung bagi sektor perikanan di banyak negara.
sumber : Warta Pasar ikan, November 2010, direktorat pemasaran dalam negeri, Dirjen P2HP, KKP
Jumat, 03 Februari 2012
Indonesia Tidak Membiarkan Wilayah Lautnya Carut Marut
Indonesia Tidak Membiarkan Wilayah Lautnya Carut Marut
Jakarta, Pelita Dengan dibentuknya Badan Koordinasi Keamanan Laut atau Bakorkamla RI, menunjukkan bahwa Indonesia tidak membiarkan wilayah lautnya carut marut seperti dikhawatirkan pihak-pihak asing selama ini. Hal itu dikatakan Kepala Pusat Informasi, Hukum, dan Kerjasama Bakorkamla Triyuswoyo ketika ditanya wartawan, usai menutup Seminar Maritim yang diselenggarakan Coast Guard Amerika Serikat dan Bakorkamla, di Hotel JW Mariott, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (2/2) sore, Kita serius menjaga wilayah laut kita seperti di Alur Laut Kepulauan Indonesia atau ALKI. Seluruh ALM sudah ada koordinator yang menjaganya, sehingga pengguna laut merasa aman,* kata Triyuswoyo yang mewakili Kalakhar Bakorkamla Laksdya TNI Y Didik Heru Purnomo pada acara penutupan seminar yang berlangsung sejak 30 Januari lalu. Kepada wartawan, Kapus Informasi, Hukum, dan Kerjasama Bakorkamla menjelaskan untuk mengamankan seluruh perairan Indonesia, Bakorkamla telah mendirikan ground station di berbagai titik strategis sebagai mata dan telinga untuk mengawasi laut di Nusantara. Seminar maritim yang dipimpin Barbara Anderson diikuti utusan dari stakeholder Bakorkamla yakni dari Kemen-lu, Kemendagri, Kemhan, Kemenkum dan HAM, Kemenkeu, Kemenhub, Kementerian KP, Kejaksaan Agung, Mabes TNI, Polri, BIN, dan Mabesal. Banyak materi yang disampaikan kepada peserta seminar, seperti penanganan keamanan laut, penegakan hukum di laut, menangani penyelundupan, menangani pencemaran di lflut-(be) Sumber : Pelita 03 Februari 2012,hal. 16
Jakarta, Pelita Dengan dibentuknya Badan Koordinasi Keamanan Laut atau Bakorkamla RI, menunjukkan bahwa Indonesia tidak membiarkan wilayah lautnya carut marut seperti dikhawatirkan pihak-pihak asing selama ini. Hal itu dikatakan Kepala Pusat Informasi, Hukum, dan Kerjasama Bakorkamla Triyuswoyo ketika ditanya wartawan, usai menutup Seminar Maritim yang diselenggarakan Coast Guard Amerika Serikat dan Bakorkamla, di Hotel JW Mariott, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (2/2) sore, Kita serius menjaga wilayah laut kita seperti di Alur Laut Kepulauan Indonesia atau ALKI. Seluruh ALM sudah ada koordinator yang menjaganya, sehingga pengguna laut merasa aman,* kata Triyuswoyo yang mewakili Kalakhar Bakorkamla Laksdya TNI Y Didik Heru Purnomo pada acara penutupan seminar yang berlangsung sejak 30 Januari lalu. Kepada wartawan, Kapus Informasi, Hukum, dan Kerjasama Bakorkamla menjelaskan untuk mengamankan seluruh perairan Indonesia, Bakorkamla telah mendirikan ground station di berbagai titik strategis sebagai mata dan telinga untuk mengawasi laut di Nusantara. Seminar maritim yang dipimpin Barbara Anderson diikuti utusan dari stakeholder Bakorkamla yakni dari Kemen-lu, Kemendagri, Kemhan, Kemenkum dan HAM, Kemenkeu, Kemenhub, Kementerian KP, Kejaksaan Agung, Mabes TNI, Polri, BIN, dan Mabesal. Banyak materi yang disampaikan kepada peserta seminar, seperti penanganan keamanan laut, penegakan hukum di laut, menangani penyelundupan, menangani pencemaran di lflut-(be) Sumber : Pelita 03 Februari 2012,hal. 16
Langganan:
Postingan (Atom)