Kamis, 08 Desember 2011
TEKNOLOGI BUDIDAYA IKAN PATIN SIAM
TEKNOLOGI BUDIDAYA IKAN PATIN SIAM (Pangasionodon hypopthalmus) Disusun oleh : H. Dodi Sudenda (Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat) Ikan patin siam merupakan jenis ikan yang memiliki kemampuan produktivitas tinggi, sehingga tepat untuk memenuhi kebutuhan protein ikan bagi masyarakat. JENIS IKAN PATIN a. Patin Jambal Patin lokal yang banyak ditemukan di sungai-sungai besar di Indonesia. Struktur daging lebih kompak,warna daging putih, rasa lebih gurih. Jumlah telur rendah. Hidup di air dengan kadar oksigen tinggi. b. Patin Siam Berasal dari Thailand, warna daging putih kekuningan. Jumlah telur tinggi. Dapat hidup di air dengan kadar oksigen rendah. c. Patin Pasupati Hasil kawin silang antara induk betina patin siam dengan induk jantan patin Jambal. Warna daging putih. Hidup di air dengan kadar oksigen tinggi. Tidak tahan terhadap serangan penyakit. BEBERAPA KEUNGGULAN PATIN SIAM 1. Dapat dipelihara di lahan dan air yang terbatas 2. Dapat dipelihara dengan kepadatan tinggi 3. Teknologi budidaya relatif mudah 4. Dapat memanfaatkan pakan alternatif (sisa katering, ikan rucah, dll). 5. Kelangsungan hidup tinggi 6. Produktivitas tinggi, cocok untuk memenuhi kebutuhan protein hewani bagi manusia. 7. Pasar lokal dan ekspor. SEGMEN USAHA IKAN PATIN 1. Usaha produksi larva patin 2. Usaha produksi benih ukuran 1 inchi 3. Usaha produksi benih ukuran 2 inchi dan 3 inchi 4. Usaha pembesaran, produksi ukuran 0,5 -1 kg/ekor. TEKNOLOGI PRODUKSI BENIH 1. Mengatur pola produksi sepanjang tahun: Penetasan telur sistem corong, Kolam induk memadai (luas rata-rata : 100 m2, jumlah 7-10 buah, kedalaman air minimal 100 cm, mengalir secara kontinyu. Induk memadai, kualitas/kuantitas. Pakan induk berkualitas. 2. Teknik produksi larva : a. Memilih induk : Induk dimasukkan ke kolam induk yang telah dipersiapkan, padat tebar 2-2,5 m2/ekor. Ciri/syarat Induk jantan : Bila perut diurut keluar sperma, umur minimal 1,5 tahun. Berat > 2 kg/ekor , sehat dan tidak cacat. Ciri/syarat induk betina : Perut membesar ke arah anus Umur minimal 2,5 tahun Berat > 3kg/ekor Sehat dan tidak cacat Pemijahan dengan cara kawin suntik dan pembuahan buatan. Memilih induk matang gonad, untuk seekor induk betina diperlukan 2 ekor induk jantan. b. Striping dan Pembuahan Buatan - Striping induk betina, telur ditampung dalam wadah baskom. - Campurkan sperma ke dalam baskom dengan cara mengurut bagian perut induk jantan. - Tambahkan juga larutan NaCl sedikit demi sedikit sambil diaduk dengan menggunakan bulu ayam sampai sperma bercampur dengan seluruh butir telur. - Bisa juga sperma dipersiapkan 0,5 - 1 jam sebelumnya, 1 cc sperma dicampur dengan 4 cc NaCl dalam botol aqua kecil, disimpan dengan termos es. Setelah telur tersedia dalam baskom, larutan sperma dicampurkan sedikit demi sedikit, dan diaduk dengan bulu ayam. - Setelah telur dibuahi kemudian telur dibilas dengan air bersih dengan tujuan untuk menghilangkan lendir. - Kemudian telur dicampur dengan larutan tanah/lempung yang sudah disterilkan dengan perbandingan 1 kg tanah : 2 liter air. - Telur dibilas dengan air bersih sampai telur benar-benar bersih seperti semula. - Telur patin telah siap untuk ditetaskan. - Semua wadah di unit penetasan diisi penuh air bersih. - Telur yang telah dibuahi dimasukan ke dalam corong. - Padat penebaran +- 300 gr/corong. - Telur akan menetas setelah 18-24 jam. - Larva dipanen dengan menggunakan sair, ditampung dalam wadah penampungan yang dilengkapi aerasi. c. Panen Larva - Daya tetas telur 70-90 % - Produksi 200.00- 300.000 ekor/3 kg induk. - Pengepakan untuk pengangkutan menggunakan kantong plastik ukuran 60x40 cm dengan kepadatan 20.000 ekor/kantong (tahan 8 jam dalam kantong) - Harga jual Rp. 6-8 /ekor. d. Pemanenan Hasil - Setelah lama pemeliharaan 22-30 hari benih dipanen - Ukuran benih rata-rata 1 inchi - Jumlah produki rata-rata mencapai 120.000 ekor/unit pendederan - Pengepakan untuk pengangkutan mranenggunakan kantong plastik ukuran 60 x 4 cm, kepadatan 1.000 ekor/kantong, bisa tahan 8 jam. - Harga jual Rp. 75-80 per ekor. TEKNIK PRODUKSI BENIH 2 INCHI a. Tempat Pemeliharaan : - Bak tembok ukuran 3,75 x 1,8 x 0,75 m, 2 buah /unit. - Dilengkapi unit bak filter 4 buah masing-masing ukuran 0,4x0,4x 0,75 m. - Peralatan filter kerikil, arang, busa - Pompa isap celup 100 watt sebanyak 1 buah. - Waring ukuran 3,75 x 1,8 x 0,7 m sebanyak 2 buah. - Sumber air dalam tanah, jet pump 1 buah. b. Penebaran Benih - Bak diisi air bersih setinggi 65 cm - Benih ukuran 1 inchi ditebar sebanyak 25.00 ekor/bak.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar