Budidaya Rumput Laut metode Jalur |
Metode budidaya rumput laut di masing-masing daerah berkembang sesuai dengan kebiasaan dan kondisi lokasi perairan di wilayah tersebut. Selain dari ketiga metode budidaya rumput laut yang ada (lepas dasar, rakit apung dan longline) telah berkembang di masyarakat metode baru yaitu metoda jalur. Metode ini merupakan kombinasi antara metode rakit dan metode long line. Kerangka metode ini terbuat dari bambu yang disusun sejajar. Pada kedua ujung setiap bambu dihubungkan dengan tali PE diameter 0,6 mm sehingga membentuk persegi panjang dengan ukuran 5 m x 7 m per petak. Satu unit terdiri dari 5 – 7 petak. Pada kedua ujung setiap unit diberi jangkar seberat 100 kg. Penanaman dimulai dengan mengikat bibit rumput laut ke tali jalur yang telah dilengkapi tali PE 0,2 cm sebagai pengikat bibit rumput laut. Setelah bibit diikat kemudian tali jalur tersebut dipasang pada kerangka yang telah tersedia dengan jarak tanam antar titik yang digunakan minimal 25 cm dan jarak antar tali kurang lebih 50 cm. Untuk membuat 5 unit rakit ukuran per unit rakit 5 m x 35 m yaitu 1 unit rakit terdiri dari 5 petak dengan ukuran 5 x 7 m per petak, diperlukan bahan-bahan sebagai berikut : Spesifikasi alat :- Bambu 30 batang; Tali PE D15 15 gulung; Tali PE 4 mm 44 kg; Tali PE 6 mm 10 kg; Tali jangkar PE 10 mm 34 kg; Pelampung 10 buah; Jangkar 10 buah; Keranjang panen 5 buah Sarana Penunjang : - Rak jemur 1 unit; Perahu dayung 1 buah; Peralatan kerja; Bibit : - Bibit : 7.000 ikatan per titik 100 gram dibutuhkan 700 kg untuk 1 unit (ukuran 1 unit 5 x 35 m : terdiri dari 5 petak ukuran petak 5 x 7 m). Produktifitas : - Panen bibit basah 700 kg - Berat panen basah : 87.5 % dari jumlah ikatan bibit = 4.900 ikatan - Apabila Kisaran berat rata-rata panen 800 gram per rumpun maka hasil panen 3.920 kg basah, Berat kering (8 : 1) = 490 kg. sumber :http://www.perikanan-budidaya.kkp.go.id |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar