dalam kegiatan pemeliharaan larva ikan gurame hal-hal yang perlu diperhatikan adalah :
- wadah pemeliharaan
- kualitas air
- pakan
- pemeliharaan/cara penanganan
Wadah Pemeliharaan
wadah pemeliharaan larva gurame dari mulai telur biasanya ditempatkan di akuarium, Namun penetasan telur ini bisa juga dilakukan di ember/jolang plastik.
untuk akuarium dengan ukuran 80 x 40 x 40 cm jumlah telur yang bisa ditampung sekitar 2.000 butir telur.
ketinggian air untuk pemeliharaan telur di akuarium 15 cm, pada wadah pemeliharaan perlu juga dipasang aerator, heater.
aerator berfungsi untuk mensuplai oksigen ke air akuarium. aerator ini berfungsi meningkatkan kandungan oksigen. oksigen diperlukan oleh ikan untuk membantu meningkatkan pertumbuhan ikan. proses metabolisme ikan dalam tahap pertumbuhan memerlukan oksigen, bila kandungan oksigen di dalam akuarium kurang maka akan mempengaruhi kehidupan ikan sehingga ikan pertumbuhannya kurang optimal.
Heater/pemanas air
Tipe heater berbeda-beda ada yang 50 watt, 75 watt dan 100 watt namun kesemuanya itu sama yaitu untuk meningkatkan suhu air dan mempertahankan suhu air pada media pemeliharaan agar suhu air stabil tidak berfluktuasi tinggi terutama pada pergantian cuaca, malam ke siang siang ke malam.
hal yang sangat berpengaruh terhadap adanya heater adalah suhu air, dimana suhu air membantu dalam meningkatkan nafsu makan ikan, ikan akan bertambah nafsu makannya pada kondisi air yang suhunya optimal (hangat) karena bila suhu optimal akan membantu proses metabolisme ikan dalam menguraikan makanan menjadi energi dan untuk pertumbuhan ikan. ikan akan bertambah berat dan panjang bila ada nutrisi yang didapatkannya, nutrisi yang utama untuk kebutuhan ikan adalah protein disamping nutrisi lainnya seperti karbrohidrat, lemak Suhu optimal untuk pemeliharaan larva adalah 20 - 29 derajat celcius.
Pakan
Dalam jangka waktu 3-4 hari telur akan menetas, larva ikan gurame belum langsung diberi pakan karena masih mengandung kuning telur. kuning telur akan habis dalam jangka waktu kurang lebih 6 hari. setelah kuning telur habis larva ikan diberi makanan berupa cacing sutra atau daphnia
pemeliharaan larva
air pada akuarium diganti setiap 3-4 hari sekali pergantian air dilakukan dengan cara menyipon dengan menggunakan selang air. pergantian air akuarium harus dilakukan secara hati-hati agar benih ikan tidak ikut tersedot oleh selang. biasanya bila benih ikan tersedot selang maka akan menyebabkan benih ikan itu rusak atau stress. Bila menggunakan pemanas air / heater dalam penyiponan harus hati-hati pastikan heater telah dimatikan dengan cara mencabut kabel listriknya bila heater lupa dicabut maka ketika diganti dengan air baru pada akuarium heater akan pecah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar